Dua Kecamatan Dilanda Abu Bromo

1017

Probolinggo (wartabromo.com) – Sebaran abu vulkanik yang disemburkan Gunung Bromo, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo semakin meluas. Kini, masyarakat di dua kecamatan terpapar abu vulkanik.

Berdasarkan informasi yang diperoleh wartabromo.com, abu vulkanik sudah menyasar Kecamatan Sumber. Semburan abu vulkanik Gunung Bromo menghujani sedikitnya empat desa di Sumber, yaitu Wonokerso, Sumberanom, Ledokombo dan Pandansari. Padahal sebelumnya, abu vulkanik hanya dirasakan warga di Kecamatan Sukapura.

“Hujan abu vulkanik di Sumber terjadi sejak Selasa lalu. Guyuran hujan abu vulkanik terjadi mulai pagi hingga siang. Guyuran tetap berlangsung meski dalam cuaca gerimis atau huian. Bedanya, saat hujan, abu vulkanik yang jatuh lebih tipis,” ujar perangkat Desa Wonokerso, Sudir Supriyadi, Kamis (21/3/2019).

Baca Juga :   Harga Sapi Kurban di Probolinggo Kian Mahal

Sudir mengatakan hujan abu di kawasan kecamatan Sumber memang dinilai mengganggu. Meski demikian, warga tetap beraktifitas seperti biasa. Tidak lantas mendekam di dalam ruangan.

“Paling-paling pakai masker, sarung atau kain seadanya sebagai penutup hidung. Setelah itu, pergi ke ladang seperti biasa,” ungkapnya.

BPBD bersama pemerintah desa, sejak kemarin membagikan ribuan masker ke warga. Ini sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit akibat menghirup abu vulkanik.

“SD dan SMP sudah kami sudah droping masker, sehingga saat hujan abu mereka tidak terganggu aktivitas belajarnya,” kata Kades Ledokombo, Ngatari.

Masker ini untuk menunjang aktivitas belajar anak-anak saat di sekolah maupun saat berada di rumahnya.

Baca Juga :   30 Persen Nelayan Pasuruan Masih Gunakan Mini Trol

“Kami sudah siapkan masker untuk kebutuhan masyarakat sebagai langkah antisipasi mengurangi dampak abu vulkanik Gunung Bromo di beberapa desa terdampak,” kata Kepala BPBD, Anggit Hermanuadi

Saat ini, semburan abu vulkanik Bromo mengarah timur, timur luat dan tenggara. Asap coklat kehitaman membubung dengan ketinggian 1.000 meter diatas puncak kawah. Sementara tremor terus menerus terjadi hingga amplitudo 22 milimeter. (cho/saw)