PKH Dicatut untuk Tipu-tipu, Ini Kata Koordinator Pendamping Program

1947

Probolinggo (wartabromo.com) – Koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Probolinggo, Fathurrozi Amien, membenarkan jika Sutik (60), warga Dusun Pesisir, Desa Binor, Kecamatan Paiton adalah penerima bantuan PKH. Namun, emas yang digondol oleh penipu bukanlah hasil dari program Kementerian Sosial itu.

“Benar ia penerima PKH. Cuman setelah kami cek, yang dialami kemarin itu, bukan menawarkan bantuan PKH lagi. Melainkan dua orang yang mengaku-ngaku pendamping PKH, menawarkan bantuan dari pak Jokowi. Orang itu bawa barang dan akan diberikan jika mau difoto asal emasnya dibuka,” katanya saat menghubungi wartabromo.com, Jumat (28/3/2019).

Dari cek fakta yang dilakukan oleh pendamping PKH, memang benar nenek 7 cucu itu termasuk penerima PKH dari elemen lansia. Ia tercatat bersama Nidin (68), suaminya, yang merupakan seorang pemulung.

Baca Juga :   Kapolres Sebut Suroso Tak Terlibat Dalam Kasus Pembunuhan

Sementara Sutik sendiri tidak mempunyai pekerjaan tetap. Bahkan tiap Jumat, wanita ini mengemis di masjid Paiton. Dari susunan kartu keluarga (KK), diketahui pasutri ini hanya hidup berdua saja.

“Rumahnya memang berlantai keramik pecah, sementara dindingnya terbuat dari triplek. Bukan rumah tembok permanen. Emas yang dipakai selama ini, merupakan hasil dari simpanan suaminya selama bertahun-tahun menjadi pemulung. Bukan dari uang bantuan PKH yang dialihfungsikan atau dibelikan perhiasan,” jelas Rozi.

Karena itu, pihaknya menghimbau kepada seluruh warga Kabupaten Probolinggo, khususnya KPM, tidak percaya begitu saja kepada orang asing. Terlebih-lebih dengan menawarkan bantuan dengan meminta uang. Apalagi perbaharuan data KPM berdasarkan usulan pemerintah desa. Usulan itu disampaikan melalui Musrenbang.

Baca Juga :   Pengasuh Pondok Genggong Diserang hingga Mobil Perangkat Desa Dibakar Orang | Koran Online 17 Mei

“Harapan kami, KPM lebih hati-hati, bahwa setiap bantuan sosial tidak dipungut biaya. Sebab semua Pendamping PKH tidak meminta biaya apapun kepada KPM. Dan juga kepada masyarakat babwa jangan mudah percaya kepada orang yang tidak dikenal yang minta uang agar dapat bantuan,” tandas alumni Ponpes Nurul Jadid ini.

Sebagaimana diwartakan sebelumnya, Sutik harus kehilangan perhiasan emasnya sebanyak 74,5 gram pada Selasa (26/3/2019) sore. Emas itu digondol 2 orang penipu yang bertamu dan menawarkab bantuan dari Presiden Joko Widodo. Syaratnya, korban mau difoto dan menanggalkan semua perhiasannya. Saat ibu 3 anak itu lengah, si penipu kabur membawa perhiasan. (cho/saw)