Duh! Warga Kota Probolinggo Masih Ada yang “Pup” di Sungai

2542

Probolinggo (wartabromo.com) – Masyarakat di wilayah kampung Sentono, Kelurahan Mangunharjo, Kota Probolinggo masih memiliki kebiasaan membuang air besar di jamban sungai. Jamban tersebut berada di atas bantaran Kali Banger Kota Probolinggo.

Nur Hasanah (50) salah satu warga kelurahan setempat mengaku, masyarakat yang ada di daerah tersebut masih belum seluruhnya memiliki toilet di rumahnya. Sehingga warga masih membuang air besar di sungai.

“Membuang air besar di sungai sudah ada sejak dulu saya masih kanak-kanak,” katanya, Senin (24/6/2019).

Nur mengaku, budaya buang air besar di Sungai ini mencerminkan perilaku tidak bisa menjaga kebersihan lingkungan. Apalagi sungai yang ada terlihat kotor dan kumuh.

Baca Juga :   Koran Online 5 Juli : Warga Gempol Kehilangan Pikap Malah Curhat ke Tim Cobra hingga Mantan Ketua PSSI Kota Pasuruan Tersangka Korupsi Dana Hibah

“Warga tidak hanya buang air besar saja. Namun juga membuang sampah rumah tangga juga banyak dibuang di sungai ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua RT 3 RW 14, Abdullah mengatakan, saat ini petugas kebersihan Sungai Banger memang sudah terbentuk. Namun setalah dilakukan pembersihan sampah yang ada di sungai tersebut, tidak membuahkan hasil berarti.

“Warga malamnya tetap lagi membuangnya, meski sudah seringkali diberikan peringatan dan sudah disiapkan tempat sampah di daerahnya,” jelas Abdullah.

Abdullah berpendapat, bahwa tingkat kesadaran warga akan kebersihan lingkungannya masih sangat kurang, sehingga sangat sulit mengaturnya.

“Meski sudah disarankan untuk tidak membuang sampah di sungai mereka justru tidak mau menerimanya. Itu sudah bolak balik di peringati,” ujarnya.

Baca Juga :   Gerindra Buka Penjaringan Calon Wali Kota hingga Perkiraan UMK Pasuruan dan Sekitarnya | Koran Online 4 Nov

Melihat kondisi itu, Abdullah berharap agar Pemerintah bisa turun tangan mencari solusi terbaik untuk lingkungan di daerahnya.

“Baik yang berkaitan pola penyadaran masyarakat soal pentingnya lingkungan termasuk budaya tidak membuang air besar di sungai,” tutupnya.(fng/may)