Ini 2 Hal Sepele Penyebab Penuaan Dini

1786

Pasuruan (wartabromo.com) – Akhir-akhir ini sedang booming aplikasi yang bisa melihat sosok wajah pengguna ketika memasuki usia senja. Padahal dalam kehidupan nyata, banyak orang mencoba mengurangi tanda-tanda penuaan dini, terutama pada wanita.

Hmm, mungkin ini yang disebut ketika ekspektasi tidak sesuai realita. Sebenarnya, apa yang menyebabkan penuaan dini pada wanita?

Dalam Proceedings Journal dari National Academy of Sciences and Biological Psychiatry, disebutkan, menopause dan insomnia (susah tidur) menjadi faktor penyebab meningkatnya risiko penuaan dini hingga kematian pada wanita.

Bagaimana tidak, umumnya para wanita bangun lebih awal dibanding lainnya. Tak jarang pula mereka bangun berulang kali di malam hari, susah tidur, dan selalu bangun terlalu pagi.

“Mereka cenderung akan menjadi lebih tua dari usianya,” ujar Judith Carroll, asisten profesor University of California, dinukil dari GridHEALTH.id.

Baca Juga :   Tracing Klaster Dispendukcapil, 19 Pegawai Konfirmasi Covid-19

Pada studi pertama, menopause mempercepat penuaan sel dengan rata-rata 6%. Angka ini diperoleh setelah peneliti menganalisis sampel DNA lebih dari 3.100 wanita.

Lain halnya pada studi kedua terkait tidur. Peneliti menemukan hal tidak terduga pada lebih dari 2000 wanita yang dijadikan sampel. Wanita postmenopause dengan lima gejala insomnia terlihat 2 tahun lebih tua dari usia sebenarnya. Ini berbanding terbalik dengan orang yang tidak memiliki gangguan tidur.

Memang, menopause tidak dapat ditolak kedatangannya, tapi pola tidur masih bisa diperbaiki lho. Bagaimana caranya?

1. Terapi

Wanita yang mengalami insomnia serig dikaitkan dengan rasa cemas. Nah, salah satu terapi yang bisa digunakan adalah cognitive behavioral therapy (CBT).

Baca Juga :   Bahaya di Balik Kenikmatan Bakso

Terapi ini sengaja dirancang khusus untuk mengatasi langsung masalah insomnia. Tak hanya itu, dengan terapi ini, kualitas tidur bisa diperbaiki. Utamanya pada wanita perimenopause dan pascamenopause.

Sekedar informasi, Perimenopause adalah periode transisi yang dialami wanita saat akan memasuki masa berakhirnya menstruasi (menopause).

Perimenopause dapat berlangsung selama 4-10 tahun sebelum menopause terjadi. Kondisi ini umumnya dimulai pada usia 30-40 tahun. Sedangkan pascamenopause adalah masa 3-5 tahun setelah menopause

2. Melatih pikiran

Harvard University melakukan studi yang melibatkan sekelompok orang setengah baya. Setengah dari mereka diberi tugas melatih konsentrasi, misalnya meditasi. Sementara sisanya, belajar memulai kebiasaan tidur sehat.

Nah, ternyata kelompok yang belajar konsentrasi, mendapat keuntungan. Semua rasa lelah, depresi, insomnia yang dialamak mereka berkurang.

Baca Juga :   Bapak Ibu, Begini Skenario Uji Coba Sekolah Tatap Muka di Kota Pasuruan

3. Pengecekan sleep apnea

Sleep apnea merupakan kondisi dimana seseorang berhenti bernafas selama beberapa detik. Keluhan ini biasanya sering terjadi pada pria paruh baya. Sebagai penderita, tidak akan merasakan gejala itu. Pasalnya, itu terjadi ketika seseorang sedang terlelap. Tak ayal, yang sering melaporkan adalah orang sekitar.

Kalau sudah begitu, harus segera dilakukan pengobatan. Sebab, selain mengganggu kualitas tidur, juga dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan.

Jadi, jangan pernah pernah sepelekan kualitas tidur ya Bolo!

Waktu tidur yang cukup akan memberikan energi untuk beraktivitas sehari-hari. Ini lantaran kualitas tidur yang baik berbanding lurus dengan meningkatnya kualitas hidup. (bel/may)