Diiming-iming Untung Besar, Emak-emak Tertipu Investasi Bodong

1315

Lumajang (wartabromo.com) – Puluhan emak-emak datangi Mapolres Lumajang. Ini lantaran mereka merasa tertipu setelah melakukan insvestasi diduga bodong, kepada salah satu CV di Lumajang.

Puluhan ibu-ibu ini mengaku kehilangan sejumlah uang yang diinvestasikan ke CV Permata Bunda milik Umi Salmah (50). Mulanya, para ibu ini ditawari jasa menabung dan investasi. Seperti tabungan pada umumnya, ada seorang ketua kelompok yang bertugas menggaet calon nasabah.

Nasabah boleh menabung atau investasi sesuai dengan kemampuannya. Setiap investasi sebesar Rp 1 juta, maka akan diperoleh bunga Rp30 ribu. Sementara jika Ketua Kelompok berhasil mendapatkan nasabah yang investasi Rp 10 juta, maka mereka akan mendapatkan Rp100 ribu.

Baca Juga :   Dua Emak-emak di Kabupaten Probolinggo Terkonfirmasi Positif Covid-19

“Saya sudah investasikan dana saya 83 juta rupiah. Awalnya memang sangat lancar penarikan dana kami, tapi sudah 1 tahun ini tidak bisa lagi kami tarik. Janjinya agar bersabar dan pasti akan dikembalikan. Tapi kami tunggu sudah 1 tahun ini, tidak ada pengembalian sama sekali,” ujar Suryani, salah satu ketua kelompok.

Suryani menambahkan, pihaknya tidak melaporkan CV Permata Bunda karena jika dilaporkan ke Polisi maka uangnya tidak cair. Namun ternyata emak-emak ini datang ke rumah Umi Salmah di Desa Sentul, Kecamatan Sumbersuko, pemilik CV ini malah tidak ada ditempat alias kabur.

“Kami akan ungkap kasus ini. kasihan orang-orang kecil yang menjadi korban investasi bodong. Langkah awal, kami akan inventarisir berapa total kerugian korban dan berapa jumlah nasabah seluruhnya. Pengakuan sementara para korban kerugian sampai Rp500 milliar. Tapi informasi ini belum valid,” ujar AKBP Arsal Sahban, Kapolres Lumajang.

Baca Juga :   Banjir Lahar Dingin Semeru Putus Jalur Alternatif Candipuro-Pasrujambe

Diketahui, total ada 143 Grup nasabah yang masing-masing memiliki 1 Ketua. Tiap ketua ini memiliki anggota 80 hingga 150 orang nasabah. Itu berarti sudah puluha ribu warga Lumajang yang menjadi korban investasi bodong ini. (may/ono)