Korban Penipuan Haji di Bangil Mulai Guru sampai Penjual Mie

1773

Bangil (wartabromo) – Penipuan percepataan haji yang dialami oleh 59 calon jamaah haji dan kini ditangani oleh Mapolda Jatim ternyata banyak dialami oleh Pasangan suami istri (Pasutri) dari berbagai latar belakang dan profesi.

Mereka rata – rata sudah menyampaikan kabar keberangkatannya kepada para tetangga dan kerabat. Meski beberapa diantara tetangga sempat heran karena tanpa kloter dan berbeda dari rombongan lainnya.

“Mereka banyak dari beragam profesi mulai dari guru, ASN, penjual mie dan lain – lain. Tetanggaku juga jadi korban. Dua orang, ” kata Sudiono Fauzan, Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan asal Rembang ini pada wartabromo.com.

Menurutnya, pihaknya sempat mempertanyakan keberangkatan tetangganya tersebut lantaran tanpa kloter dan berbeda dari rombongan lainnya. Namun karena tampak begitu meyakinkan sehingga tak diketahui jika keberangkatan haji melalui jalur percepatan tersebut merupakan penipuan.

Baca Juga :   Peristiwa Mina: 82 Jamaah Haji Indonesia Belum Kembali ke Pemondokan

“Saya sempat heran. Namun karena tampak yakin, ya saya gak bisa ngomong apa – apa. Tahu – tahu ada berita penipuan, ” tambah Dion, sapaan akrabnya.

Berdasarkan informasi yang digali wartabromo.com, rata – rata para calon jamaah haji yang menjadi korban penipuan tersebut sebenarnya sudah terdaftar secara resmi di Kemenag dan rencananya akan berangkat mulai dari tahun 2022 sampai tahun 2042.

Kini, Polisi sudah melakukan penahanan terhadap Murtadji Junaidi asal Kelurahan Bedomungal Kecamatan Bangil yang ditetapkan sebagai tersangkap penipuan percepatan jamaah haji tersebut di Mapolda Jatim. (yog/yog)