Mengenal Lebih Dekat Kompas Segoropuro

2011
“Pemuda Desa tidak bisa cuma kongkow-kongkow saja. Harus melakukan sesuatu yang berguna untuk masyarakat lain di sekitarnya,”

Laporan: Ardiana Putri

ADA yang menarik dari Desa Segoropuro, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan. Selain potensi wisata religi Makam Mbah Sayyid Arif yang sudah tersohor hingga seantero negeri. Ternyata desa ini juga menyimpan ketenteraman di dalamnya.

Ya, ketenteraman tampak dari guyub rukun pemuda Desa Segoropuro. Bahkan mereka menggabungkan diri menjadi satu komunitas. Kompas namanya.

Kompas atau Komunitas Pemuda Segoropuro terbentuk dari keprihatinan para pemuda desa yang awalnya kurang memiliki kegiatan yang berarti.

Maka beberapa pemuda berinisiatif untuk membentuk suatu komunitas yang tujuan utamanya untuk kegiatan sosial.

Shofwan A R, ketua Kompas mengatakan, komunitas pemuda asli Segoropuro ini berdiri sejak 13 tahun lalu.

Selain kegiatan sosial, sempat pula Kompas mengadakan gerakan cukup unik. Kompas pernah melakukan jumputan beras untuk mengumpulkan uang dan hasilnya digunakan untuk membantu orang sakit bahkan memberikan donasi kepada warga yang meninggal dunia.

“Warga bisa menyumbangkan satu jumput beras yang diletakkan di sebuah wadah di pos yang telah ditetapkan. Nah, setiap jam 12 malam kami ambil dan esoknya dijual,” terang Shofwan.

Selain untuk membantu warga yang mengalami kesulitan, sebagian hasil penjualan beras digunakan untuk membeli peralatan yang digunakan untuk kegiatan Kompas.

“Alhamdulilah awal-awal kami bisa membeli peralatan marching band. Nah dari situ pemasukan untuk Kompas mulai lebih baik,” imbuhnya.

Terhitung tiga hingga empat kali kegiatan besar diselenggarakan oleh Kompas. Terakhir, Kompas menyelenggarakan penyambutan Tahun Baru Islam 1441 Hijriyah.

Sebanyak 120 anggota Kompas kompak bersinergi menyuguhkan rangkaian kegiatan penyambutan awal tahun Islam ini.

Mulai dari pawai budaya barongsai, kegiatan bakti sosial, kirab obor, hingga pengajian, dan santunan anak yatim sengaja dipersembahkan anggota Kompas untuk warga Desa Segoropuro.

Misi mereka hanya satu, yakni berkumpul untuk merekatkan hubungan persaudaraan satu sama lain. Tak hanya kumpul-kumpul biasa, mereka bertekad untuk selalu memberikan manfaat di setiap kegiatannya.

“Pemuda Desa tidak bisa cuma kongkow-kongkow. Harus melakukan sesuatu yang berguna untuk masyarakat lain di sekitarnya,” tambah Shofwan.

Sebelum kegiatan penyambutan Tahun Baru Islam, Kompas juga membantu memberikan pendampingan psikologis kepada salah satu warga Segoropuro yang mengalami kelumpuhan permanen.

“Semoga Kompas tetap kompak dan tetap konsisten memberikan sumbangsih untuk Desa Segoropuro, kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan juga semakin menarik lagi,” tutur Khuzaima, warga Desa Segoropuro. (*)