Hiu Tutul Masih Betah di Kanal PLTU

11006

Probolinggo (wartabromo.com) – Sudah 4 hari lamanya seekor hiu paus (whaleshark) terjebak kanal PLTU Paiton Kabupaten Probolinggo. Meski diusir, ikan raksasa ini betah bermain-main di obyek vital nasional ini.

“Masih ada di sana. Terus dipantau oleh petugas dari KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan), PLTU dan dari kami,” kata Dedy Isfandi, Kepala Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Probolinggo saat dihubungi wartabromo.com, Minggu (15/9/2019).

Dedy menuturkan hiu paus ini sudah ada sejak Kamis, 12 September lalu. Sejak itu ada upaya untuk mengusir hiu paus tersebut ke lautan lepas. Yakni dengan cara memukul-mukul air kanal dengan tujuan menakut-nakuti. Sama seperti para nelayan ketika menggiring ikan di lautan. Namun upaya ini tak membuahkan hasil.

Baca Juga :   Hiu Tutul Akhirnya Terbebas Dari Kanal PLTU Paiton

“Upaya itu pada Sabtu kemarin, namun gagal. Karena sudah sore, operasi itu dihentikan. Senin masih akan kami rapatkan kembali cara terbaik untuk mengembalikan ikan itu ke lautan. Karena prosesnya sangat berbahaya, ada tekanan arus yang sangat tinggi,” lanjut Dedy.

Di area objek vital nasional ini terdapat 8 intake dalam kanal. Mempunyai lebar sekitar 7 meter dengan kedalaman 5 meter. Memiliki risiko yang besar dengan kecepatan arus 12,6 km/jam per 1 intake.

Kapasitas sedot air juga sangat besar dan berada di lokasi aliran listrik ekstra tinggi. Merupakan aliran buang arus pendingin turbin dengan rancangan satu arah.

“Dengan beroperasinya unit 8, kemungkinan arusnya lebih besar. Sehingga perlu penanganan ekstra agar dapat kembali ke laut. Serta tidak menimbulkan risiko kecelakaan kerja bagi petugas,” ungkap pria kelahiran Jakarta ini.

Baca Juga :   Kawanan Hiu Paus Tinggalkan Pasuruan

Peristiwa masuknya hiu paus ke intake kanal PLTU Paiton bukanlah yang pertama kali. Dari catatan wartabromo.com pada 31 Januari 2015, ada yang terperangkap.

Kemudian pada 10 Februari, hiu paus dengan panjang sekitar 6 meter dan memiliki berat 6 ton, ditemukan mati dengan luka-luka. Kematian itu diduga akibat gesekan dengan screen intake, karena tubuhnya tertambat di bagian hilir intake kanal.

Kemudian pada Kamis (29/8/2019), juga ada Hiu Tutul yang masuk ke kanal PLTU. Waktu itu, hiu ini dilaporkan bisa kembali ke lautan lepas.

“Setelah petugas menyemprotkan air dari mobil pemadam kebakaran. Waktu itu berhasil, karena masih di ujung kanal. Kalo sekarang tidak berhasil dan beresiko tinggi,” tandas pria berkumis lebat ini. (saw/saw)