Polling : 79% Warganet Akui Ada Praktik Calo SIM

2111

Pasuruan (WartaBromo.com) – Sejumlah calo dalam proses pengurusan Surat Izin Mengemudi (SIM) diakui masih ‘gentayangan’ di beberapa wilayah. Setidaknya ada 79 persen warganet yang mengaku ditawari pengurusan SIM instan oleh calo.

Sejak Jumat-Sabtu (13-14/9/2019), redaksi menggelar polling mengenai calo SIM melalui akun Instagram Wartabromo. Setidaknya ada 308 warganet yang memberikan suara pada polling selama 24 jam itu.

“Masih adakah calo SIM di daerahmu?” bunyi angket yang disebar WartaBromo.

79 persen warganet atau 243 pemberi suara memilih ada. Sementara 21 persen atau 65 warganet memilih tidak ada calo.

Tak berhenti sampai disana, Warganet kemudian diberi kolom untuk menjawab berapa tarif kepengurusan SIM baik melalui oknum luar kepolisian, maupun oknum polisi. Setidaknya ada 16 warganet yang menjawab.

Baca Juga :   Cegah Kerumunan, Pelantikan 56 Kades Secara Virtual

Tarif kepengurusan SIM melalui calo, khususnya SIM A dan C mencapai Rp 500-750 ribu. Enam warganet mengaku harus membayar Rp700 ribu, lalu 5 orang Rp600 ribu. Sementara  3 dan 2 warganet masing-masing harus membayar Rp500 ribu dan Rp750 ribu.

Para pemberi suara ini kemudian membeberkan alasan menggunakan jasa calo SIM. Ada 4 pilihan yang diberikan wartabromo.

Pertama, pembuatan SIM melalui jasa calo lebih mudah dan cepat. Kedua, ditawari oleh para calo dan point terakhir tidak lulus saat melakukan uji SIM.

Hasilnya ada 41 warganet yang memberikan suara. 18 orang diantaranya mengatakan jika terpaksa menggunakan jasa calo karena tidak lulus-lulus saat melakukan uji SIM.

“Udah tes berulang ulang kagak lulus, sedakan cepet butuh SIM untuk perjalanan tiap hari,” ungkap salah satu voters.

Baca Juga :   Emak-emak PKK Kota Probolinggo Diajak Gempur Rokok Ilegal

Sementara itu 17 orang mengaku pengurusan SIM melalui calo lebih mudah dan cepat.

“Karena sibuk dengan kerjaan sih, soalnya susah minta ijin di kantor,” ungkap salah satu voters kemudian.

Lalu ada 2 orang yang mengaku ditawari oleh calo saat sedang mengurus SIM. Tawaran ini kata warganet menggiurkan, hingga membuat mereka tertarik.

Sementara sisanya mengaku jika menggunakan jasa calo karena berat di uji drive. Motor yang disediakan untuk uji drive dalam keadaan sangat kurang baik.

Dari sekian banyak alasan mengenai jasa calo SIM, ada pula yang mengungkapkan jika tidak masalah menggunaka jasa calo. Meskipun sebagian lainnya merasa keberatan dan terpaksa menggunakan jasa calo karena “kepepet”.

Baca Juga :   Level 2, Pembelajaran Tatap Muka di Kota Pasuruan Turun Jadi 50 Persen

Meski begitu perlu ditekankan, survey ini tidak bisa dijadikan patokan kebenaran adanya praktik calo SIM di suatu daerah. Namun, bisa jadi sebagai salah satu stimulant bagi aparat kepolisian untuk menuntaskan kasus percaloan. (may/ono)