Sampai Ada yang Pingsan, Sosok Naga Sepanjang 130 Meter di Purwosari

161563

Purwosari (wartabromo.com) – Panjang dan tubuhnya meliuk – liuk, sang naga menjadi tontonan warga. Mereka bergerombol, berdiri di sepanjang jalan untuk bisa menyaksikan sang naga dari jarak terdekat.

Keberadaan ular raksasa itu seperti sebuah mitos dan dongeng yang dimunculkan di dunia nyata dan membuat penasaran warga.

Setelah menunggu lama, berdesakan, sang naga akhirnya datang. Ia dibawa oleh 100 orang diarak keliling kampung sambil diiringi alunan musik dengan suara menderu.

Naga pun mulai menari nari di sepanjang perjalanan mencapai garis Finish disusul kibaran bendera merah putih yang tak kalah panjang.

Sosok sang naga tidak mala membuat takut, melainkan membuat warga berdecak kagum lantaran ular raksasa sepanjang 130 meteran itu bukanlah naga asli melainkan sebuah replika hasil kreasi dari salah satu peserta karnaval Agustusan asal kampung Pertukangan Kelurahan Purwosari Kabupaten Pasuruan, Minggu (15/9/2019) sore.

Baca Juga :   Panjat Tiang Benahi Tali Bendera, Siswa asal Dringu Diganjar Sepeda

Jalanan yang sempit dan ribuan penonton yang berdesakan membuat para pembawa sang naga banyak yang kelelahan. Bahkan, ada yang jatuh pingsan, tak kuat dan dilarikan ke Puskesmas terdekat.

Tak hanya naga yang dibuat selama sebulan lebih, peserta karnaval yang dibuka oleh Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf tersebut juga menampilkan beragam kreasi dan budaya yang diarak keliling kawasan Kelurahan/Kecamatan Purwosari.

Agenda tahunan tersebut memang tidak digelar tepat di bulan Agustus. Namun, semangat kemerdekaan masih kental terasa dari penampilan peserta karnaval tersebut.

“Ini merayakan Kemerdekaan RI sekaligus Hari Jadi Kabupaten Pasuruan. Seluruh warga menampilkan beragam kreasinya, ” ujar Saiful Anwar, salah seorang warga Kelurahan Purwosari.

Baca Juga :   Pesan Kebangsaan pada Hari Kemerdekaan ke-74 RI di Pasuruan

Keberagaman suku dan budaya serta semangat perjuangan melawan penjajah menjadi tema yang sangat kental diusung oleh para peserta.

Pihak panitia pun menyediakan hadiah berupa uang tunai bagi para peserta karnaval yang lolos sebagai juara.

Usaha tidak akan mengkhianati hasil, berdasarkan informasi yang didapatkan oleh wartabromo, sang naga dari kampung pertukangan itu pun akhirnya berhasil mendapatkan uang tunai Rp. 3 Juta lantaran dinobatkan sebagai juara pertama.

“Yang terpenting bukan hadiahnya tapi Guyubnya, ” celetuk warga dengan hati bangga. (yog/yog)