Pensiunan Diminta Tak Sungkan Wadul Dewan

872

Purwodadi (WartaBromo.com) – Pensiunan di Kabupaten Pasuruan dinilai belum mendapat perhatian optimal dari pemerintah. Bagian dalam kelompok lanjut usia ini masih menghadapi kendala tatkala beraktivitas dan berhimpun.

Hal itu mengemuka dalam diskusi bertajuk “Purna menuju Bahagia” oleh Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI), yang dilangsungkan di Panca Air, Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Minggu (15/9/2019).

Suparman, salah satu pengurus PWRI Kabupaten Pasuruan mengatakan, perjalanan panjang para pensiunan untuk mendapatkan perhatian, dianggap sudah cukup dilalui.

“Saya sudah 15 tahun atau tiga periode ngurusi PWRI,” ucap Parman.

Selama tiga periode itu, kegelisahan acapkali dialami, sehingga mereka yang tergabung dalam PWRI mendapatkan tambahan berupa gaji ke-13 dan tunjangan hari raya, sejak 2017 lalu.

“Itu pas Kongres tahun 2016, kita semua langsung minta ke Menteri Dalam Negeri, Pak Cahyo Kumolo,” imbuhnya.

Pada prinsipnya, meski tunjangan bulanan didapatkan, hal cukup utama adalah adanya kebijakan yang lebih membuka ruang untuk pensiunan pegawai negeri itu. Harapannya, mereka bisa lebih aktif dan lebih produktif.

Sekretaris Camat Purwodadi, Sucahyo menambahkan cerita pengalaman sejumlah pensiunan di Purwodadi yang kesulitan saat mencoba menghimpun diri.

Meski kemudian mendapat tempat untuk berkumpul, namun mereka masih harus menghadapi persoalan finansial, untuk menjalankan kegiatannya.

“Bahkan, papan nama saja nggak punya,” ungkap Cahyo, saat bercerita upaya pensiunan

Menyikapi problematika kelompok termasuk kalangan kelompok lanjut usia tersebut, Sugiarto, anggota DPRD Kabupaten meminta untuk tak segan datangi kantor dewan.

“Jadi jangan sungkan untuk datang ke kantor dewan. Bisa tulis surat dulu. Nanti bisa hearing,” ucap Sugik, panggilan akrabnya.

Ia menyadari, jika sampai saat ini, pemerintah secara umum terkesan masih parsial dalam penanganan kepada mereka yang berusia lanjut.

Hal itu tak dapat dibiarkan, karena menurut Sugik, meski sudah purna sekalipun masih memiliki hak dan kesempatan untuk dilibatkan dalam kegiatan yang berujung juga pada upaya kemajuan Kabupaten Pasuruan.

Diungkapkan, pemerintah sedianya memiliki banyak program kegiatan yang bisa diberikan secara simultan kepada kelompok lansia.

“Bapak-ibu yang telah purna, buat saja pengajuan berbagai bidang, seperti membuat kolam ikan atau lainnya,”

Ajuan kegiatan dalam berbagai bentuk tersebut, setidaknya dapat menjadi sarana silaturahmi yang lebih produktif.

Pastinya, dengan lebih aktif dan produktif, para pensiunan lebih memiliki kualitas hidup, sehingga meningkatkan mental untuk tetap berkarya meski sudah lanjut usia.

“Jadi jangan sampai ajukan proposal itu hanya untuk mendapatkan sumbangan. Jadi ada cara yang lebih baik,” tandas Sugik. (ono/ono)