Indonesia Darurat Asap, Ini Bahayanya

954

Pasuruan (Wartabromo.com) – Beberapa hari terakhir, beberapa wilayah Indonesia darurat asap. Tak ayal, Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) semakin merebak.

Dikutip dari berbagai sumber, ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang menimbulkan gejala batuk, pilek, disertai demam. Infeksi ini mudah menular dan bisa menyerang siapa saja, terutama anak-anak dan lansia.

WHO mencatat, polusi udara berdampak pada anak-anak. Contohnya, ada 14 % anak usia 5-18 tahun memiliki asma akibat polusi udara. Tak hanya itu, sebanyak 543.000 kematian anak usia kurang dari 5 tahun tiap tahun juga disebabkan terserang penyakit pernapasan akibat polusi udara.

Mengapa demikian?

Ya, anak-anak dan lansia memiliki sistem kekebalan tubuh rendah yang mengakibatkan rentan terserang berbagai infeksi. Selain itu, penyebaran virus atau bakteri ISPA di kalangan anak-anak, bisa sangat cepat karena mereka banyak berinteraksi secara dekat dan melakukan kontak dengan orang lain.

Baca Juga :   Pasca Kebakaran, Lahan Kritis Tahura Bertambah 6.600 Hektare

Sesuai dengan namanya, ISPA menimbulkan peradangan pada saluran pernapasan, mulai hidung hingga paru-paru. Infeksi saluran pernapasan ini bisa diketahui dari gejala yang timbul, seperti batuk, bersin, pilek, hidung tersumbat, nyeri tenggorokan, sesak napas, demam, sakit kepala, dan nyeri otot.

Nah, pada anak-anak biasanya ditandai dengan kesulitan bernapas (bisa terlihat dari tulang iga yang nampak jelas saat bernapas), muntah-muntah, malas bermain, menjadi lebih pasif, hingga muncul suara bengek saat menghembuskan nafas. Jika sudah begitu segera konsultasikan ke dokter atau layanan kesehatan lain untuk diperiksa lebih lanjut.

Sekadar diketahui, selain berhubungan dengan ISPA, polusi udara juga berpengaruh pada penurunan fungsi paru, risiko kanker pada anak, gangguan perkembangan mental dan motorik, sampai gangguan kognitif pada anak maupun remaja.

Baca Juga :   Asap Bakar-bakar Sampah di Pasrepan Dikeluhkan

Maka dari itu, ketika berada kondisi seperti di Kalimantan ataupun Riau, sebaiknya mengurangi aktivitas di luar rumah, atau jika mengharuskan keluar bisa menggunakan masker tipe N95. (bel/may)