Warga Nguling di Wamena Disarankan Tak Pulang

691

Nguling (wartabromo.com) – Ratusan warga Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, saat ini masih berada di Papua pasca kerusuhan di Wamena, Senin (23/9/2019) lalu. Pihak kecamatan menyarankan warga tak kembali ke Pasuruan.

“Kalau memang TNI-polri siap menjamin keamanan dan situasi sudah kondusif, harapan saya lebih baik nggak pulang,” kata Camat Nguling, Bunardi, Rabu (2/10/2019).

Bunardi mengatakan ratusan warga Nguling datang ke Wamena, Papua, untuk bekerja. Biaya merantau ke Papua juga tak sedikit.

“Menurut saya, kalau itu bisa dijamin keamanannya. Pesan saya lebih baik di sana. Toh kalau pulang pun belum tentu dapat pekerjaan. Kalau nanti ingin kembali ke sana toh dia juga butuh modal lagi,” imbau Bunardi.

Baca Juga :   Banjir Capai 2 Meter, Warga Tamanan Mengungsi ke SMK Salahudin

Menurut Bunardi, selain dua orang meninggal dan beberapa lainnya luka, saat ini ratusan warga Nguling dalam keadaan aman. Pihaknya juga terus melakukan komunikasi dengan warga yang masih berada di Papua.

“Saat ini sudah aman, dibawa dari Wamena ke (pengungsian di) Jayapura. Informasinya, pemerintah sana kan juga berharap kalau bisa jangan pulang. Kan katanya juga mau dikasih modal lagi untuk usaha,” terangnya.

Meski demikian, Bunardi mempersilakan jika warganya tetap ingin pulang. “Kalau tetap ingin pulang, silakan,” pungkasnya.

Ratusan warga Nguling sudah berada di Wamena antara 5-15 tahun. Sebagian besar bekerja sebagai tukang ojek, sebagian kecil membuka toko kelontong.

Diberitakan sebelumnya, dua warga Desa Kedawang, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, menjadi korban tewas kerusuhan di Wamena, Papua, terjadi pada Senin (23/9) pukul 09.00 WIT. Mereka yakni Untung Edy Cahyono (45) dan Syaiful Mukmin (47). (fyd/fyd/may)