BPJS Kesehatan Pertimbangkan Coret Penerima Bantuan yang Merokok

2135

Jakarta (WartaBromo.com) – Penyakit yang disebabkan oleh rokok diklaim mendominasi pembiayaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Wacana mencoret peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang merokok pun mencuat.

Menurut informasi, rokok menjadi salah satu penyebab BPJS Kesehatan defisit.

“Sampai saat ini BPJS melaporkan ada Rp 5,9 triliun yang dipakai untuk pengobatan akibat rokok. Yang paling banyak adalah PPOK dan itu tidak terbantahkan,” ujar Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Anung Sugihantono, dinukil dari detik.

Apalagi riset dari Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia menyebut jika perokok dari keluarga miskin cenderung meningkat. Uang bantuan sosial pun disebut-sebut dipakai warga untuk merokok.

Baca Juga :   Industri Rokok Berizin Dorong Produktivitas Petani Tembakau Lumajang

Hal ini yang kemudian menjadi dasar untuk penghentian peserta PBI bagi warga miskin yang merokok.

“Orang yang merokok kok masih dibayarin oleh BPJS Kesehatan misalnya. Kita kembali lagi mengacu kepada bagaimana kriteria penerima PBI tadi,” jelas Deputi Direksi Bidang Kepesertaan BPJS Kesehatan, Bona Evita.

Wacana ini tak serta merta langsung disetujui. Karena harus ada pembicaraan terlebih dahulu dengan para pemangku kebijakan.

“Tapi untuk yang merokok ini mungkin masih perlu dikomunikasikan kepada stakeholder yang terkait,” tutupnya.

Sekadar diketahui, selain wacana penghentian pembiayaan untuk PBI yang merokok, tarif rokok diperkirakan naik. Dua hal ini sebagai langkah pemerintah mengurangi perokok. (may/ono)