Ini Tiga Skenario Pemkot Pasca SD Negeri Gentong Ambruk

762

Pasuruan (WartaBromo.com)- Pemkot Pasuruan menyiapkan sejumlah skenario pasca ambruknya empat ruang kelas SD Negeri Gentong, Kecamatan Gadingrejo. Skenario itu diperlukan agar proses belajar mengajar tetap bisa dilanjutkan.

Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot) Pasuruan Bahrul Ulum saat hearing bersama DPRD setempat mengatakan, ada tiga skenario yang disiapkan Pemkot pasca insiden yang merenggut dua nyawa itu.

“Pertama, dengan melakukan relokasi siswa,” katanya di gedung DPRD, Kamis (7/11/2019) pagi.

Relokasi itu, lanjut Bahrul, dilakukan dengan memindahkan kegiatan belajar mengajar siswa ke sekolah lain terdekat.

Untuk keperluan itu, pihak Dispendik juga telah menggelar pertemuan dengan kepala sekolah di sekitar Gentong guna membicarakan rencana tersebut.

“Kami sudah inventarisasi. Bu Zun (Plt. Kadispendik, Red) juga sudah rapat dengan kepala sekolah di sekitar,” lanjut Bahrul.

Baca Juga :   Kasus SDN Gentong, Polda Tetapkan Pegawai Dinas Pendidikan Sebagai Tersangka

Skenario kedua, dikatakan Bahrul adalah dengan memanfaatkan ruang kelas yang masih tersisa. Akan tetapi, opsi ini masih perlu menunggu hasil pemeriksaan terkait keamanan bangunan.

Menurut Bahrul, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait guna memastikan keamanan penggunaan bangunan tersisa.

“Kalau hasil pengecekan aman dan kuat, kita lakukan double shift. Ada kelas pagi dan siang. Nanti akan kami koordinasikan. Apakah kondisi ruang kelas yang ada ini aman,” jelasnya.

Selain kedua opsi tersebut, ada juga kemungkinan ketiga. Yakni, membuka tenda darurat untuk kegiatan belajar mengajar.

Namun, menurut Bahrul, kecil kemungkinan opsi ini diambil. Alasannya, Plt. Walikota Pasuruan Raharto Teno Prasetyo tidak sepakat karena dinilai kurang layak.

Baca Juga :   Rumah Korban Atap Ambruk Dipenuhi Karangan Bunga, dari Mendikbud hingga UNICEF

Seperti diketahui, empat ruang kelas SDN Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan ambruk, Selasa (5/11/2019) lalu. Akibat kejadian itu, seorang siswi dan satu tenaga pengajar tewas usai tertimpa reruntuhan. Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kejadian tersebut. (asd/asd)