Ratusan Santri Ikuti Sosialisasi Tentang Bahaya Narkoba

927

Pasuruan (wartabromo.com) – Ratusan santri Pondok Pesantren Assalam mengikuti penyuluhan tentang bahaya narkoba, Kamis (14/11/2019). Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah remaja pakai narkoba.

Santri dari kelas 3 MTS dan 3 SMA ini mengikuti sosialisasi tentang bahaya dan akibat dari penyalahgunaan narkoba.

Digelar di Pondok Pesantren Assalam, Jl. Parasrejo, Blusuk, Paras Rejo, Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan para santri nampak antusias mendengarkan pengarahan materi yang diberikan oleh Satpol PP dan BNN Kabupaten Pasuruan.

Hadi Mulyono, Kasi Lidik Satpol PP Kabupaten Pasuruan menjelaskan, kegiatan ini adalah salah satu progam Bupati yakni Pusaka (Pemuda dan Santri Anti Narkoba). Sosialisasi tersebut lebih mengarah kepada siswa MTS dan SMA di 24 Ponpes se Kabupaten Pasuruan.

Baca Juga :   Koran Online 4 Maret : Ajudan Bupati Demak yang Meninggal Kecelakaan asal Pasuruan, hingga Maling Terkena Bondet Miliknya saat Tuntun Motor Curian

“Kegiatan ini adalah salah satu progam Bupati, yang akan dilaksanakan di 24 Ponpes se Kabupaten Pasuruan,” ujar Hadi, kepada wartabromo.com.

Bahaya dalam penyalahgunaan narkoba menjadi prioritas materi yang diberikan Pol PP  dan BNN. Penegakan perda 2 tahun 2017, tentang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat menjadi tolok ukur Pol PP untuk memberikan sosialisas terhadap para santri.

“Harapan kami kepada santri dan santriwati dalam masa pubertas lebih mengerti tentang bahaya narkoba dan HIV AIDS,” lanjutnya.

Sementara itu, Ariana Sholihatul Imroh, BNN Kabupaten Pasuruan mengatakan, para santri atau anak-anak dalam masa pubertas diharapkan lebih mengerti tentang bahaya narkoba dan kecanduan pada narkoba.

Narkoba kata Ariana bisa memicu tindak kejahatan pada anak-anak. Salah satunya yakni mencuri dan berbohong kepada orangtua.

Baca Juga :   Masa Belajar di Rumah Diperpanjang, Ini Ketentuan Kota dan Kabupaten Pasuruan

“Lebih mengerti bahaya narkoba, agar tidak terjeremus pada tindakan kriminalitas seperti mencuri,” ujar Ariana

Diketahui kegiatan ini sudah berlangsung sejak bulan Oktober 2019 di 9 Pondok Pesantren se Kabupaten Pasuruan. Ponpes seperti Al-Yasini dan Ngalah pun sudah mengikuti kegiatan tersebut. (don/**)