Menengok “Romantisme” Pasutri Cakades Sekarputih

2278
“Dari kampanye hingga proses coblosan, dilakukan bersama dengan biaya patungan.”

Laporan : Amal Taufik, Maya Rahma

DESA Sekarputih, Kecamatan Gondang Wetan, Kabupaten Pasuruan, menjadi salah satu desa yang memiliki calon kepala desa pasangan suami-istri. Segala proses menjelang coblosan, dilakukan secara patungan.

Adalah Bukhori dan Kholifah, suami istri yang mencalonkan diri sebagai Kepala Desa Sekarputih. Kholifah sendiri merupakan calon incumbent atau petahana.

Situasi ini terlihat cukup menguntungkan. Kedua calon tersebut “patungan” untuk membiayai kampanye hingga menyediakan doorprize saat Pilkades.

“Biayanya 10 juta. Kami patungan. Saya 5 juta. Istri saya 5 juta,” ujar Bukhori.

Bukhori kemudian menceritakan pengalaman bersaing dengan istri sendiri itu. Terutama selama kampanye pada beberapa hari kemarin. Ia dan istri sempat menggelar pengajian yang dihadiri warga. Tentunya pengajian ini dilaksanakan bersama.

Baca Juga :   Natal dan Tahun Baru di Kota Pasuruan, 500 Personel Gabungan Dikerahkan

Baca juga : Pilkades Sekar Putih, Ada Doorprize Sepeda Gunung hingga Kulkas

“Kadang-kadang mereka (warga, red) ke sini. Minta makan-makan bareng ke saya. Habis ke saya, besoknya minta ke istri saya,” tambahnya.

Disinggung soal alasan pencalonannya melawan istri sendiri, Bukhori mengaku karena tak ada calon lain. Warga tidak ada yang berniat mencalonkan diri pada Pilkades tahun ini.

“Yang lainnya waktu itu ragu-ragu. Akhirnya saya mempersiapkan diri,” akunya.

Saat mengikuti tes akademis, skor Kholifah lebih tinggi dari Bukhori. Kholifah mendapat skor 63, sementara Bukhori mendapat skor 52.

Baik Bukhori maupun Kholifah mengaku pasrah dengan perolehan suara yang bakal mereka dapatkan hari ini. Jika dirinya yang menang, Ia bersyukur. Dan jika justru istrinya yang lebih unggul, Ia juga tidak ada masalah.

Baca Juga :   PSBB Surabaya Berakhir, Terminal Unsur Kota Pasuruan Masih Lengang

“Tapi ya kalau bisa saya yang menang,” tutup Bukhori lalu tergelak. (*)