Ini Rahasia Dibalik “Mautnya” Segitiga Bermuda

2119

Jakarta (Wartabromo.com) – Siapa yang tak kenal dengan mitos besar Segitiga Bermuda. Lusinan kapal dan pesawat terbang dilaporkan hilang disana.

Mengutip viva.com, jika sebelumnya para ilmuwan dibuat bingung bertahun-tahun dengan peristiwa tersebut, kini mulai menemukan titik terang.

Kelompok ilmuwan dari Universitas Southampton memiliki teori di balik hilangnya kapal dan pesawat terbang di Segitiga Bermuda. Menurut mereka, ada gelombang 1.000 kaki (304,8 meter) di dalam segitiga tersebut.

Pada wilayah yang terletak di Atlantik itu ada 3 badai besar yang datang bersamaan dari arah berbeda. Itulah mengapa tercipta gelombang besar yang dikenal dengan gelombang “monster” di Segitiga Bermuda.

Dr Simon Boxall, ilmuwan spesialis kelautan dan Bumi, mengungkapkan, meski hanya beberapa menit, gelombang tersebut mampu mematahkan kapal, seperti Cyclops menjadi 2 bagian.

Baca Juga :   Penembakan di Masjid Selandia Baru, Dewan Masjid : Umat Muslim Tenang

Sekadar diketahui, Cyclops merupakan kapal besar yang hilang pada Segitiga Bermuda. Kapal tersebut memiliki tinggi 542 kaki atau setara dengan 165,202 meter.

Kapal itu sedianya mengangkut bahan bakar selama Perang Dunia 1. Namun, nahas kapal tersebut hilang dalam perjalanan dari Bahia ke Baltimore pada 1918. Sebanyak 300 nyawa turut menjadi korban.

Para ilmuwan pun membuat simulasi untuk menjelaskan teori mereka. Simulator ruangan (indoor simulator) digunakan menciptakan gelombang raksasa. Replika model kapal Cyclops pun dibuat.

Hasilnya, mengejutkan.

Dalam simulasi yang ditampilkan dalam film dokumenter “The Bermuda Triangle Enigma” itu, gelombang “monster” hanya berlangsung beberapa menit.

Ukurannya yang tipis dan dasar yang rata, membuat kapal model itu tertelan air selama simulasi secara cepat.

Baca Juga :   Subhanallah, Kawanan Burung Putih Misterius Terbang Berputar-putar di Atas Ka'bah

Nah, selain kekuatan gelombang yang dahsyat, di wilayah di area yang dibatasi oleh Miami, Bermuda, dan Puerto Riko tersebut terdapat kumpulan awan aneh. Kumpulan awan itu berkaitan dengan “bom udara” berkekuatan 170 mph.

Menggunakan citra satelit radar, ditemukan, awan berbentuk heksagonal yang lebarnya antara 20 dan 50 mil. Bentuk heksagonal di laut itu, pada dasarnya merupakan bom udara.

Ledakan udara itu, sangatlah kuat. Mencapai 170 mph dan menyerupai badai. Alhasil, kapal yang melintas disana mudah tenggelam dan mampu menarik jatuh pesawat.

Wow, cukup dahsyat ya bolo?

Bagaimana?

Sudah paham kan, bahwa mitos menakutkan tentang Segitiga Bermuda ternyata dapat dijelaskan secara ilmiah. Meski begitu, area tersebut tetaplah berbahaya. (bel/may)