Teror Pria Pamer Organ Vital Hantui Perempuan di Pasuruan

8825

Pasuruan (WartaBromo.com) – Sejumlah perempuan di Pasuruan mengaku mengalami teror pria pamer alat kelamin. Pelaku berkeliaran mengendarai motor hingga mobil.

Pasca pengungkapan teror pria pamer organ vital, sejumlah warganet mengaku mengalami kejadian serupa. Semua korban yakni perempuan, dan pelaku merupakan pria.

Seperti pengakuan perempuan berinisial HA, saat itu Ia sedang berada di Jalan Desa Sukorame, Kecamatan Sukorejo perbatasan Taman Dayu Pandaan. HA kemudian disapa oleh seorang pria yang menanyakan alamat.

Setelah beberapa perbincangan soal alamat, tiba-tiba pria dengan motor bebek warna merah ini menunjukkan organ vitalnya. Sontak, HA langsung tancap gas kabur dari pria berbadan tambun tersebut.

Senada, perempuan berinisial AA juga mengaku mengalami kejadian serupa. Saat itu Ia juga sedang berada di jalanan Sukorejo. Pria pengendara motor bebek warna merah hitam tiba-tiba pamer organ vital. AA pun ketakutan dan berusaha kabur.

Baca Juga :   Pria Curi Elpiji Terekam CCTV di Kota Pasuruan

“Dia tertawa pas ngeliat aku ketakutan,” tambah AA.

Kejadian ini juga berlangsung dua kali. Selain di Sukorejo, AA juga mengalami hal serupa di Pandaan. Bedanya, teror di wilayah Pandaan, pelaku mengenakan motor matic.

Sementara di Kota Pasuruan, perempuan berinisial AS bercerita jika mendapatkan teror pria pamer organ vital, pengendara mobil putih. Peristiwa itu terjadi sekira 1,5 bulan lalu. AS pun tak menggubris pria itu meski merasa takut.

Pria peneror akhirnya pergi dengan sendirinya setelah tak ditanggapi oleh AS.

Terakhir, perempuan berinisial PT menceritakan pengalaman rekannya yang mendapatkan teror pamer organ vital. Temannya yang merupakan santri di Pondok Pesantren sekitar Kebonagung, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan mengaku diteror pria pengendara motor.

Baca Juga :   Madrasah di Lekok Mendadak Jadi Kebun Pisang

Naasnya, peristiwa ini terjadi setiap hari dengan korban berbeda. Mereka dipamerkan alat kelamin, hingga ada yang melakukan pelecehan seksual.

“Kejadian ini terjadi hampir setiap hari dan membuat teman-teman saya trauma dan was-was untuk lewat dijalan itu,” jelas PT.

Namun kata PT, saat ini teror tersebut sudah tak terjadi lagi. Meski sampai sekarang, peristiwa itu membuat Ia dan rekannya lebih berhati-hati. (may/ono)