Probolinggo (wartabromo.com) – Kematian seekor domba membuat warga Dusun Karanganyar, RT. 11, RW 04, Desa Bucor Wetan, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo geger, Minggu, 8 Desember 2019. Pasalnya, domba peliharaan Prawi (71) itu, tewas dengan kondisi tercabik-cabik pada tubuhnya.
Prawi menuturkan domba putih miliknya baru diketahui tewas usai Salat Subuh. Hewan ternaknya itu tergeletak di dekat kandang dengan kondisi cukup mengenaskan. Tubuh area perut tercabik-cabik, seperti telah diterkam binatang buas. Organ tubuh, seperti hati, jantung, dan usus domba itu hilang tak tersisa.
“Selesai Salat Subuh saya ke kandang, ternyata domba saya sudah tergeletak di luar kandangnya. Bagian dalamnya tidak ada semuanya, namun yang aneh. Bercak darahnya itu tidak ada sama sekali, bahkan tulangnya saja sudah hancur. Ususnya juga ditinggal di luar kandang,” ujar pria yang akrab dipanggil Pak Tres itu.
Kabar tewasnya domba dengan berat sekitar 15 kilogram itu, kemudian tersebar. Sehingga banyak tetangga kakek ini, berdatangan.
Terungkap, dari penuturan mulut ke mulut, diketahui gerombolan anjing liar melintas di pemukiman sekitar pukul 01.00 WIB. “Semalam memang ada tetangga yang bilang ada gerombolan anjing liar yang berkeliaran,” ungkapnya.
Sisa tubuh domba seharga Rp1,8 juta itu, lantas dikubur. Karuan saja impian untuk berkurban pada musim haji nanti juga terkubur. “Kemarin saya sempat mengelus-elus dan bilang kalau akan sembelih di hari raya. Itu saya pelihara sudah lama, sejak beli induknya buat aqiqah. Kalau indukannya sudah disembelih,” ungkapnya.
Pihak kepolisian memastikan kematian domba milik Prawi karena serangan anjing liar. Setelah anggota Polsek Pakuniran melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Di mana ada bekas gigitan di leher hewan ternak itu. Polisi juga memastikan anjing liar itu, tak menyerang hewan ternak lainnya.
“Dugaan memang diterkam segerombolan anjing liar, karena di lehernya itu ada bekas gigitan yang dalam. Jadi satu anjing menggigit leher dan yang lain itu memakan isi badannya. Kalau dibilang peliharaan gak mungkin, karena di sini gak ada yang melihara anjing,” kata IPTU. Habi Sutoko, Kapolsek Pakuniran. (cho/saw)