BPJS Kesehatan Dituntut Bubar

12835

Pasuruan (WartaBromo.com) – Gerakan Massa Rakyat Bersatu (GMRB) menggelar aksi demo menentang keberadaan BPJS Kesehatan di Jalan Slagah, Kota Pasuruan, Senin sore (16/12/2019). Mereka menuntut BPJS dibubarkan karena dianggap gagal menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi warga negara.

BPJS, secara sistem, dinilai lebih mirip asuransi dibandingkan jaminan kesehatan. Sementara dalam UUD 1945 pasal 28 H ditegaskan bahwa setiap warga negara berhak atas jaminan sosial dan bukan asuransi.

Belum lagi soal penerapan tarif iuran BPJS yang dinilai tidak berkeadilan. Hal-hal itulah yang dianggap bertentangan, sehingga GMRB menuntut BPJS Kesehatan dibubarkan.

Salah satu solusi yang diajukan untuk masalah ini adalah melakukan audit terhadap BPJS dan pihak-pihak terkait. Kemudian mencabut UU SJSN, UU BPJS, dan kembali ke UUD 1945 sebagai landasan.

Baca Juga :   Bertarif Rp 800 Ribu Sekali Kencan, Belasan PSK Tretes Terjaring Razia hingga Nama-nama yang Lolos Tahap Akhir Lelang Kepala Dinas|Koran Online 16 Des

Selain prinsip-prinsip itu mereka juga mengusulkan adanya Jaminan Kesehatan Rakyat Semesta (JAMKESRATA), yang menjamin seluruh rakyat Indonesia dengan pelayanan yang layak.

Mereka mengusulkan negara bisa mengalokasikan Rp10.000 untuk tiap-tiap warga negara sejumlah 270 juta jiwa. Sehingga bila dihitung, dengan skema tersebut, negara mencadangkan sekitar Rp32 triliun untuk kesehatan warga.

Dari kalkulasi angka di atas, kelompok ini memperkirakan jauh lebih kecil dibandingkan pengeluaran subsidi pemerintah untuk Rp96,8 juta PBI dari APBN ditambah Rp37,1 juta PBI dari APBD.

Koordinator aksi damai Abdul Aziz menjelaskan kelompok yang turut dalam aksi ini adalah dari elemen mahasiswa dan masyarakat. Jumlah dalam aksi turun ke jalan pada sore tadi 13 orang.

Baca Juga :   Tagana Kota Pasuruan Akan Melakukan Trauma Healing Bagi Siswa SDN Gentong

“BPJS bertahun-tahun telah merugikan negara. Dan selain itu BPJS kerap menunggak ke banyak rumah sakit sehingga menyebabkan kualitas pelayanan rumah sakit menurun,” tandasnya.

Untuk kelanjutan aksi, Aziz menegaskan dalam waktu dekat akan ada aksi lanjutan, menyampaikan aspirasi ke DPRD Kota Pasuruan.

“Ini masih awal. Nanti aksi selanjutnya massa akan lebih banyak,” pungkas Aziz. (tof/ono)