Mencari Wewe Gombel

8058

Pasuruan (Wartabromo.com) – Wewe gombel sering dijadikan bahan untuk menakut-nakuti anak agar tak pulang menjelang magrib. Pernahkah Bolo berpikir, siapa sebenarnya wewe gombel itu?

Wewe gombel, satu ragam hantu mitologi yang berkembang di mayarakat Jawa Tengah. Lain daerah ada juga yang menyebut kalong wewe. Hantu ini kabarnya muncul saat matahari mulai terbenam atau lumrahnya menjelang magrib.

Dikutip dari Liputan6.com, wewe gombel merupakan jelmaan seorang wanita yang rohnya gentayangan akibat bunuh diri. Wanita itu diketahui bunuh diri di sebuah pohon yang terletak di wilayah Bukit Gombel, Semarang.

Mulanya, wanita tersebut memergoki suaminya meniduri wanita lain. Melihat hal itu, ia diselimuti amarah yang membuatnya nekat membunuh sang suami.

Baca Juga :   Ngeri! 3 Ilmu Hitam Ini Masih Sering Digunakan

Warga yang mengetahui peristiwa itu mencoba untuk mengejar si wanita untuk dimintai pertanggungjawaban.

Tak sampai di situ, wanita malang itu juga diasingkan, sampai gila dan jadi bahan olok-olok warga.
Karena tak kuasa bertahan dan menjaga harga dirinya, wanita itupun akhirnya bunuh diri.

Belakangan terungkap, si suami -yang dibunuh itu- sengaja berselingkuh karena ternyata istrinya tak bisa memberikan keturunan.

Mitos yang berkembang di masyarakat, wewe gombel adalah wanita yang bisa berubah wujud menjadi siapa saja. Salah satu ciri khas hantu asli Indonesia ini adalah ukuran payudaranya yang sangat besar.

Selama bergentayangan, wewe gombel terkenal jail. Ia sering menculik anak-anak untuk disembunyikan. Anak tersebut, katanya diberi makan kotoran yang terlihat seperti makanan favorit.

Baca Juga :   Mitos Pernikahan Jawa Sunda yang Dilarang, Konon Ini Asal Muasalnya

Pemberian makanan itu agar anak menjadi bisu, tak dapat menceritakan apa yang telah ia alami. Utamanya bercerita bentuk dari wewe gombel yang menyeramkan.

Lumrahnya kehilangan, orang tua bakal mencari anaknya yang diyakini telah diculik si wewe.
Nah, kemudian berkembang anggapan, agar anak yang diculik wewe gombel bisa ditemukan, keluarga harus berkeliling, membuat bunyi-bunyian dari peralatan dapur. Tabuhan itu digunakan sebagai pengiring syair statis namun ritmis.

Blek-blek ting, blek-blek ting (….menyebut nama anak yang hilang) metuo….,”

Kira-kira seperti itu bunyinya.
Nyanyian itulah yang dipercaya dapat membuat anak muncul dengan sendirinya.

Lagi-lagi, mitos atas nama hantu yang menyeramkan menjadi alat agar anak takut keluyuran keluar rumah. Penyebaran mitos yang meluas, membuat nama wewe gombel menjadi salah satu hantu seleb yang popularitasnya tak lekang oleh zaman, termasuk oleh teknologi. (bel/ono)