“Tuntun” Motor Warga Cangkringmalang Beji, Remaja ini Digaruk Polisi

2312

Beji (WartaBromo.com) – Seorang remaja asal Desa Gununggangsir, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan ditangkap polisi. Ia kedapatan gondol motor matik yang terparkir di depan sebuah rumah warga.

Remaja berinisial RM ini usianya masih 17 tahun. Tapi lakunya bikin resah, lantaran sudah jadi penggarong.

Kali ini, sang penjahat kecil coba gondol motor milik Nurkholis (21), warga Desa Cangkringmalang, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan pada Minggu (16/2/2020).

Untung saja, aksinya saat itu dipergoki warga sampai kemudian ia diserahkan ke polisi.

Jadi ceritanya, RM sudah beberapa hari memantau rumah Nurkholis. Pada Minggu sore sekitar pukul 16.30 WIB itu, rumah korban terlihat sepi.

Nah, si RM sepertinya mendapat kesempatan melakukan aksi mencuri motor yang terparkir di depan rumah korban itu.

Baca Juga :   Dua Residivis Begal Truk Keok, 4 Masih Buron

Kanit Reskrim Polsek Beji, Iptu Tatok mengungkapkan, remaja dengan tato di dada tersebut, telah mengeluarkan motor pelat nomor L-5924- NB ini.

Hanya saja, saat itu mesin motor matik tak dinyalakan, dan ia memilih menuntunnya menjauh dari rumah Nurkholis.

“Tapi karena ada yang teriak akhirnya aksinya gagal. Jarak dari rumah korban juga masih terbilang dekat, sekitar 50 meter,” ujar Tatok.

Teriakan itu seakan mengundang warga. Kontan saja, warga sekitar ramai-ramai hampiri RM yang tengah menuntun motor.

Si remaja ini pun tak berkutik, terkena kepung warga. Malah, matanya bengkak dan tubuhnya memar karena sejumlah warga menghadiahi bogem dan tendangan.

“Beruntung dia gak begitu parah, setelah warga teriak maling, kebetulan ada petugas yang sedang patroli,” ungkapnya.

Baca Juga :   Kasat Reskrim Polres Pasuruan Berganti, Siap Berantas Premanisme

Entah apa yang membuat RM nekat mencuri motor itu. Polisi hingga kini juga masih menyelidikinya. Polisi mencoba mengembangkan, kalau-kalau RM termasuk dalam sindikat pencuri motor yang selama ini cukup meresahkan warga.

“Kan harus terus diselidiki, ada jaringan atau nggak,” tutur Tatok. (nul/ono)