Isu Corona Merebak, Empon-empon Diserbu di Pasar Besar Pasuruan

1891

Pasuruan (wartabromo.com) – Empon-empon atau rempah Jawa lumrah digunakan sebagai bahan dasar ramuan tradisional. Disebut-sebut bisa cegah infeksi virus corona, empon-empon kini banyak diburu.

Pantauan banyaknya pembeli empon-empon di antaranya dilakukan di Pasar Besar Kota Pasuruan, Rabu (4/3/2020).

Seorang pedagang rempah mengakui, jika pembeli tak seperti pada beberapa waktu sebelumnya. Lapak dagangannya kali ini terlihat ramai pembeli.

“Nggak seperti biasanya, tambah ramai sekarang,” kata Khasanah.

Diketahui, virus corona kembali menjadi perbincangan hangat setelah 2 warga Depok Jawa Barat dinyatakan positif corona. Mereka terkena virus usai berinteraksi dengan seorang warganegara Jepang.

Hal lain juga menyita perhatian publik yakni terkait temuan sejumlah profesor Unair yang mengungkap, jika empon-empon bisa kalahkan virus corona.

Baca Juga :   Anak, Rentan Alami Kekerasan Saat Belajar secara Daring

Karenanya, banyak warga mulai mencari empon-empon yang nantinya diolah atau dibuat jamu tradisional.

“Banyak membeli empon-empon dibuat jamu sama masyarakat,” imbuhnya.

Khasanah mengaku, dalam sehari keuntungan bersih yang bisa Ia dapat mencapai Rp200 ribu hanya untuk empon-empon. Setidaknya sudah 2 hari ini Khasanah mendapatkan keuntungan fantastis. Sebelumnya, pedagang di Pasar Besat itu mengaku penjualan empon-empon tak mesti. Kadang bisa tidak dapat, atau jauh di bawah Rp 200 ribu.

Sementara itu, Emma Assegaf, pembeli rempah-rempah Jawa mengatakan, dengan ramainya isu corona yang sudah sampai di Indonesia, ia meyakini empon-empon merupakan jawabannya.

“Semenjak ramai isu corona itu, saya bikin ramuan dari empon-empon ini untuk mencegah virus corona,” ujar Emma, kepada wartabromo.com.

Baca Juga :   Laka dengan Truk, Kepsek Tewas hingga Bromo Dibuka! Catat Tanggal dan Ketentuannya | Koran Online 26 Ags

Emma juga menjelaskan praktik membuat ramuan yang selama ini dikonsumsinya.

Caranya cukup sederhana, dimulai dengan merebus jahe, kunyit, temulawak, sereh, dan kayu manis bersamaan. Setelah itu, air rebusan empon-empon tersebut didiamkan dan siap dikonsumsi.

“Direbus bersamaan, setelah itu diminum 2 kali sehari,” ujar Emma.

Ramuan jahe, kunyit, temulawak, sereh, maupun keningar (sering disebut kayu manis) diakui mampu menjaga daya tahan tubuh, sehingga diyakini bisa menangkal virus corona.

Untuk harga empon-empon seperti jahe dan kunyit naik rata-rata Rp5.000, yang sebelumnya perkilo dijual dengan harga Rp35.000 sekarang naik menjadi Rp40.000.

Hal yang sama terjadi pada laos merah, sebelumnya dijual dengan harga Rp15.000 perkilogram, sekarang menjadi Rp20.000 perkilogram.

Baca Juga :   Tak Boleh Ada Mutasi Sebelum Wali Kota Terpilih Dilantik

Kenaikan jahe dan laos merah tidak mempengaruhi harga kunyit, temulawak, sereh, dan kayu manis, karena harga empon-empon lainnya relatif stabil. (don/ono)