Tips Mengurangi Rasa Nyeri Pasca Operasi Caesar

37408

Pasuruan (Wartabromo.com) – Beberapa indikasi medis, biasanya membuat ibu tak bisa lahiran secara normal. Tak sedikit yang keberatan karena proses pemulihannya lebih lama dibanding lahiran normal.

Operasi caesar, memang merupakan salah satu operasi besar. Proses pemulihannya pun membutuhkan waktu cukup lama.

Tapi, ibu tak perlu khawatir. Rasa sakit yang tertinggal pasca persalinan Caesar, bisa diringankan dengan obat pereda rasa sakit yang biasanya diberikan oleh dokter.

Nah, selain obat pereda rasa sakit, ada beberapa kegiatan untuk mempercepat penyembuhan luka. Yuk simak!

 

1. Belajar Bergerak

Seorang ibu yang melahirkan Caesar lebih baik menghabiskan waktu dengan istirahat. Itu adalah anggapan keliru.

“Setelah 24 jam pasca operasi, anda sudah boleh belajar berjalan,” ujar dr. Darrell Fernando, SpOG, Dokter Spesialis Kandungan, dinukil dari kumparan.

Baca Juga :   Riwayat Perjalanan PDP Corona di Lumajang Di-tracking

Bahkan sangat dianjurkan untuk segera belajar bergerak mulai dari miring, duduk, hingga berjalan. Latihan itu baik untuk mencegah perlambatan gerakan usus, menghindari kembung dan mengurangi rasa nyeri.

2. Makan dan Minum

Ada sebagian orang yang menyebutkan, makan daging dan telur pasca melahirkan Caesar merupakan pantangan. Itu hanya mitos.

Justru, protein diperlukan untuk penyembuhan luka yang baik. Jadi, ibu boleh makan apa saja dan tidak ada pantangan makan atau minum apapun setelah melahirkan Caesar. Termasuk telur atau daging yang notabene dapat membantu mempercepat proses penyembuhan.

3. Mandi dan Keramas

Tak hanya mitos tentang pantangan makanan, tapi ada juga kepercayaan yang melarang ibu keramas pasca lahiran Caesar. Mitos ini tak selamanya salah.

Baca Juga :   Bolehkah Memukul Anak? Boleh Kok! Asalkan...

Pasalnya, bagi ibu yang melahirkan Caesar, perlu persetujuan dokter saat akan keramas. Sebab kondisi masing-masing ibu berbeda setiap individu.

Biasanya di hari ketiga setelah melakukan operasi caesar, dokter akan mengganti perban untuk menutup luka dengan perban anti-air. Saat inilah biasanya dokter memberikan izin mandi.

Perlu diingat, saat mandi atau keramas, pastikan luka operasi tetap kering dan bersih. Dokter biasanya akan menutup luka dengan plester waterproof.

4. Belajar Menyusui

Selanjutnya, sering-seringlah melakukan kontak dengan buah hati dengan belajar menyusui. Namun, saat kondisi kesehatan bayi bermasalah, dan ibu harus berpisah dengan bayinya, maka ASI bisa dipompa terlebih dahulu untuk kemudian diberikan kepada buah hati. Apabila memungkinkan, bisa juga menyusui di ruang perawatan.

Baca Juga :   DP3AKB Kota Pasuruan Kampanye Pentingnya Kesehatan Ibu dan Anak

5. Pakai Korset atau Gurita

Korset atau Gurita mungkin terdengar kuno, tapi perlengkapan satu ini masih digunakan sampai sekarang. Itu lantaran, memakai gurita dapat mengurangi rasa nyeri pasca operasi.

Meski begitu, mengikatnya jangan terlalu kencang. Kebersihan gurita juga harus diperhatikan dengan mencucinya setiap hari.

Lagi-lagi kondisi setiap orang berbeda. Ada baiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. (bel/may)