Tak Benar Ada 19 ODP di Kabupaten Probolinggo

1338

Kraksaan (wartabromo.com) – Dalam 3 hari terakhir beredar kabar ada 19 orang dalam pemantauan (ODP) terkait corona di Kabupaten Probolinggo. Namun, informasi jumlah tersebut ditegaskan tak benar.

Kabar itu berupa gambar info grafis sebaran Covid-19 di wilayah Jatim, periode 17 Maret, beredar secara berantai di WhatsApp.
Pada grafis, memuat jumlah ODP, pasien dalam pengawasan (PDP), meninggal dunia (MD), dan Isolasi sejumlah daerah di Jawa Timur.

Diungkapkan dalam grafis, bahwa ada 19 ODP di Kabupaten Probolinggo.

Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo, dr. Anang Budi Yoelijanto kemudian sampaikan sikap, dengan membantah data yang tersebar itu.

“Hoax,” tandas dr. Anang, kepada wartabromo.com, Jumat (20/3/2020)

Baca Juga :   Dinkes Peringati HKN ke-56, Minta Masyarakat Disiplin Jaga Protokol Kesehatan

Ia mengakui, bila di Kabupaten Probolinggo terdapat orang dalam pemantauan, yang disebutnya, sebenarnya yang bersangkutan dalam kondisi sehat, tak terkena virus corona.

“Kita ada 4 orang yang kita awasi (ODP). Karena dia habis dalam perjalanan, seperti itu. Kalau pasiennya tidak ada, sampai detik ini tidak ada. Mudah-mudahan tidak ada,” ungkap pria yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo itu.

Anang mengatakan pihaknya tidak melakukan pengawasan. “Tidak, kita tidak mengawasi. Ia orang sehat, karena dalam perjalanan terus ada keluhan ringan, kemudian kita observasi. Belum tentu dia suspect ke sana, bisa karena memang sakit yang lain. Biar kita tidak kecolongan, sesuai protokol pemerintah, kita minta dia melakukan isolasi mandiri. Kita dampingi dari pemerintah daerah. Itu ODP ya. Kalo PDP sampai detik ini belum ada,” lanjutnya.

Baca Juga :   Warga Desa Tangguh Covid-19 Sambat, Tuding BLT DD Tak Tepat Sasaran

Sementara orang dalam risiko (ODR) disebutkan ada 117 orang. Mereka adalah warga masyarakat yang baru saja pulang dari umrah. “Kalo ODR ada, karena ada beberapa yang pulang dari umrah. Murni sangat sehat. ODR itu, kan orang sehat,” sebut Anang.

Ia juga menjamin mahasiswa yang pulang dari Cina juga aman dan tidak terkontaminasi virus corona. Meski mereka berada di Cina ketika wabah corona merebak.

“Mahasiswa itu sudah lulus, klir,” tandas mantan Direktur RSUD Waluyo Jati Kraksaan itu. (saw/saw)