Pabrik Garmen di Probolinggo Produksi APD Standar WHO

3742

Probolinggo (wartabromo.com) – Alat pelindung diri (APD) berstandar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di produksi di Probolinggo. Wali Kota Probolinggo pun meminta pabrik garmen ini mendukung pemerintah dalam pencegahan virus corona.

APD untuk dokter dan tenaga medis itu, diproduksi oleh PT Putrateja Sempurna di Jalan Brantas 99, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo. Perusahaan itu, memproduksi sekitar 10.000 buah APD per hari dengan standar WHO.

Sebelumnya pabrik itu, fokus memproduksi garmen, bukan APD. “Kami menerima pesanan sebanyak 2 juta buah APD dari pemerintah (pusat). Dalam proses produksi,” kata pemilik Supriyono, manajer Putrateja Sempurna pada Rabu, 1 April 2020.

Ia mengaku belum bisa memastikan kapan 2 juta APD itu selesai diproduksi. Karena itu, pihaknya akan memaksimalkan pabrik lain yang ada di Jalan Anggrek, Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo.

Baca Juga :   Rumah Juragan Kerupuk Terbakar

Selain itu upaya komunikasi di pabrik yang terletak di Desa Lemahkembar, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo juga telah dilakukan. “Ya kalau bisa lebih cepat lebih baik,” ujarnya.

Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin menambahkan, APD menjadi kebutuhan utama bagi dokter dan perawat dalam menangani covid-19. Ia berharap pabrik itu mampu memenuhi kebutuhan di Kota Probolinggo, selain pesanan pemerintah pusat.

“Saya mengapresiasi, ada pabrik garmen untuk sementara mengalihkan produksinya dengan membuat APD. Ya tentu saja, untuk kebutuhan nasional, juga Kota Probolinggo, dan Jawa Timur,” kata Hadi.

Jubir Tim Satgas Penanggulangan Bencana Non Alam dan Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Probolinggo, dr. Abraar HS Kuddah menjelaskan seputar kualitas APD. Ia mengatakan ada tiga kualitas APD berdasarkan bahan bakunya, yakni Dupont Tyvek, sponge dengan ketebalan 75 gram, dan polyester.

Baca Juga :   RSUD Bangil Datangkan Alat Pemulasaraan Jenazah Covid

“Yang direkom WHO adalah Dupont Tyvek karena tidak terlalu tebal dan partikel sangat kecil ukuran 0,3 ml tidak masuk juga tidak menyerap air,” ujar dokter spesialis bedah itu. (lai/saw)