Positif Corona, Petugas Haji Sebut Ada di Rumah

3588

Kraksaan (wartabromo.com) – Dinyatakan positif Covid-19, petugas haji asal Desa Prasi, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, membuat kontroversi. Ia membuat video dan mengaku berada di rumahnya. Bukan di rumah aman (safe house) sesuai pernyataan Bupati Probolinggo.

Video itu diduga dibuat pada Minggu, 12 April, pukul 14.00 WIB dan diunggah di media sosial facebook. Dalam video itu, ia bersama istri dan anaknya, tanpa menggunakan masker dan berada di jarak berdekatan. Ia lantas mengucapkan salam dan menanyakan kabar rekan-rekannya dan mendoakan semua rekannya diberi kesehatan oleh Allah SWT.

“Alhamdulillah kami mengabari, pada hari ini hari Ahad tanggal 12 April pukul 2 siang, kami dan keluarga dalam keadaan sehat wal afiat. Alhamdulillah, tidak ada penyakit apapun yang menimpa kami. Dan terima kasih support-nya teman-teman, dukungannya, doanya kepada kami. Semoga Allah membalas kebaikan teman-teman. Dan bagi orang-orang yang membuat kabar, isu bahwasanya kami sedang dirawat di rumah sakit, di Malang, di Surabaya, itu tidak benar. Kami sehat wal afiat, ada di rumah, stay at home. Jangan lupa stay at home, jangan ke mana-mana. Semoga semuanya diberi kesehatan oleh Allah SWT,” tuturnya yang kemudian diakhiri ucapan salam.

Baca Juga :   Karena Corona, Bank Jatim Lakukan Langkah Ini Sebelum Edarkan Uang

Sebelumnya sekitar pukul 8 pagi, tangkapan layar (screenshot) percakapannya melalui whatsapp dengan rekannya juga beredar di media sosial. Termasuk video dalam percakapan itu. Intisari video itu, sama dengan yang diunggah di facebook. Mereka juga tidak menggunakan masker dan menjaga jarak.

Pernyataan itu, tentu bertolak belakang dengan apa yang diungkapkan oleh Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari pada Jumat malam, 10 April 2020. Dalam keterangan persnya pada waktu itu, Bupati Probolinggo mengatakan 3 positif Covid-19 berada di rumah aman (safe house). Mereka diisolasi karena berdasarkan hasil tes swab dinyatakan positif corona.

Pernyataan yang bertolak belakang itu, membuat warga resah. Mereka khawatir terjangkit virus corona.

Baca Juga :   Kemenag Terbitkan Aturan Kembali ke Pesantren, Santri Diminta Jalani Rapid Test

“Ada ketidaksesuaian antara pernyataan Satgas dengan petugas haji itu. Ya jelas kami resah, jangan-jangan orang yang kontak dengannya juga berinteraksi dengan kami. Satgas harus tegas, kalo isolasi ya isolasi, kalau dia di rumah, bilang di rumah. Jadi warga tahu,” kata Hasbullah, salah satu warga Kraksaan.

Sementara itu, Jubir Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 dr. Anang Budi Yoelijanto memastikan yang bersangkutan tidak ada di rumahnya. Video tersebut dibuat ditempat isolasi.

“Saya pastikan seratus persen dia ada di tempat yang kami sediakan. Dia tidak keluyuran. Anak dan istrinya diisolasi juga bersamanya,” terangnya.

Pria yang juga Kepala Dinas Kesehatan itu, menjelaskan bahwa Satgas tidak melarang dia untuk membawa atau menggunakan ponsel. Tujuannya agar tetap terhubung dengan relasinya. Serta digunakan sebagai hiburan diri selama proses isolasi.

Baca Juga :   Update Covid-19 Minggu 14 Juni: Ada 2 Pemakaman Pasien Positif asal Gempol

“Dan dia sudah saya tegur karena itu tidak bisa dibenarkan. Saya ulangi lagi, dia saya karantina tidak berkeliaran,” tegas Anang. (saw/saw)