Nekat Nikah saat Pandemi Corona, Mempelai Pria Harus Rela Dikarantina

3793

Krucil (wartabromo.com) – Warga Desa Kalianan, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo rela dikarantina oleh Satgas Covid-19. Asalkan Ia tetap diizinkan menikahi pujaan hatinya.

YP (23) nekat menikahi VP (23) warga Jember di tengah pandemi corona. Ia pun akhirnya menikah di ruang guru SMPN 1 Krucil pada Minggu sore. Disaksikan oleh kedua pihak keluarga dan petugas Satgas Kecamatan Krucil, pernikahan siri itu berlangsung singkat dan sederhana.

“Nggak apa-apa meski tidak langsung serumah dengan istri. Yang penting saya sudah melaksanakan niat untuk menikahi orang saya kasihi,” ujarnya.

Usai acara sakral itu, YP hanya bisa berjabat tangan dengan istrinya tanpa peluk dan cium. Isak tangis pun mengiringi pelaksanaan pernikahan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW itu.

Baca Juga :   Belum Berada di RS Rujukan, 3 Positif Corona Probolinggo Masih Dikarantina di Rumah Aman

“Saya juga tidak ingin ada keluarga yang tertular virus corona. Kan lebih baik mencegah, karena saya sendiri tidak tahu dalam perjalanan itu bebas virus,” ungkap YP.

Suhar, perangkat desa Kalianan mengungkapkan, YP baru pulang dari Kalimantan, pada Kamis malam, 9 April 2020. Kepulangannya untuk melaksanakan pernikahan dengan VP, tunangannya. Keluarganya juga telah menyiapkan segala kebutuhannya pernikahan itu dari jauh hari.

“Kami petugas juga nggak tega. Tapi mau gimana lagi. Demi keselamatan bersama dan kebahagiaan mereka. Setelah salaman langsung foto bareng, dan keluarga istri pulang. YP kembali ke kamar isolasi,” kata Suhar selaku saksi pernikahan.

Karena ada ketentuan karantina bagi pemudik, maka setelah YP sampai di rumahnya, pihak keluarga langsung membawanya ke petugas Satgas Desa. Pada malam itu, YP pun bermalam di tempat isolasi, SMPN 1 Krucil. Pihak keluarga kemudian berunding dengan satgas agar pelaksanaan iijab kabul tetap dilaksanakan. Sesuai ketentuan yang diberlakukan di Kabupaten Probolinggo.

Baca Juga :   Bupati Pasuruan Sindir Pejabat Pemkot soal Covid, hingga Tambang Berdalih Perumahan l Koran Online 18 Sept

“Nggak ada istilah malam pertama. Memperlai pria di ruang isolasi, istrinya di rumah. Nanti malam pertamanya diganti malam ke lima belas saja. Yang penting semua sehat dan bahagia,” tandasnya. (saw/saw)