RSUD Waluyo Jati Tutup (hoaks)

5073

Kraksaan (wartabromo.com) – RSUD Waluyo Jati Kraksaan dikabarkan menutup layanan kesehatan. Namun, kabar yang berseliweran di media sosial (medsos) itu, dibantah pihak rumah sakit.

Di sejumlah platform medsos semisal WhatsApp dan Facebook ramai-ramai diungkap, jika layanan kesehatan di RSUD Waluyo Jati Kraksaan tutup. Termasuk di instalasi gawat darurat (IGD), lantaran banyak petugas yang diisolasi.

Kabar itu marebak pasca salah satu warga Kecamatan Kraksaan positif Covid-19.

“Saya dengar begitu, katanya IGD Waluyo Jati tutup. Itu nyebar di media sosial. Saya tambah yakin, karena tetangga saya yang positif itu kerja di sana,” kata salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

Penutupan layanan, dibantah oleh Sekretaris RSUD Waluyo Jati Kraksaan, dr, Asjroel Sakri. Melalui sambungan selularnya, ia mengatakan tidak mungkin layanan kesehatan, apalagi layanan gawat darurat ditutup.

Baca Juga :   Ngeri! Sepanjang 2020, Ada 35 Kasus Seksualitas Anak di Probolinggo

Sampai saat ini, IGD tetap dibuka. Begitu juga rumah sakit yang tetap beroperasi dan bisa menerima pasien seperti biasanya.

“Tidak ada ceritanya rumah sakit daerah tutup. Sampai saat ini masih tetap bisa menerima pasien. Hanya saja, untuk kunjungan saja yang dibatasi untuk satu orang saja, itupun menunggu di luar,” terang dokter Asjroel pada Minggu, 19 April 2020.

Pria asal Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kraksaan itu, menerangkan jika pada Sabtu kemarin, pihak rumah sakit melakukan dekontaminasi. Yakni penyemprotan desinfektan di setiap ruangan. Hal itu sebagai bentuk antisipasi penyebaran virus Covid-19 di rumah sakit.

“Selama ruangan disemprot desinfektan, pasien yang dipindah ke ruangan yang tidak berbau desinfektan. Bukan dipindahkan ke luar rumah sakit. Juga perlu saya tegaskan, tidak ada petugas yang diisolasi,” tegasnya.

Baca Juga :   Tolak Omnibus Law, Pendemo Rusak Pagar dan Lempari Gedung DPRD Kabupaten Probolinggo Dengan Batu

Selama Covid-19 mewabah di Kabupaten Probolinggo, ia mengimbau, agar masyarakat tak meremehkan apa yang sudah menjadi anjuran pemerintah. Terlebih pada hal-hal yang sangat mudah akan tetapi sering disepelekan, seperti mengenakan masker.

“Saat ini, kita seperti berperang melawan Covid-19. Senjatanya, sering cuci tangan atau pola hidup bersih, pakai masker setiap bepergian dan stay di rumah, kalau tidak memiliki kepentingan yang mendesak,” tandas pria yang juga aktif sebagai dokter tinju itu. (cho/saw)

.

.

.

.

.

.

.