Penyebab Mobil Terbakar, Labfor Pastikan Bukan dari Korek Atau Petasan

7640

 

Pandaan (WartaBromo.com) – Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim memastikan bukan korek api atau petasan sebagai penyebab terbakarnya mobil sedan yang menewaskan dua bocah, Selasa (26/05/2020) lalu.

Hal itu disampaikan Kepala Tim Labfor Polda Jatim, Kompol. Agus Susanto usai melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) lanjutan di lokasi yang berada di Dusun Nampes, Desa Nogosari, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan.

“Sudah kami bongkar semuanya. Dan tidak ada sisa korek api maupun petasan. Tidak ada,” kata Kompol. Agus Susanto kepada awak media, Rabu (27/05/2020).

Agus mengatakan, olah TKP lanjutan itu merupakan bagian dari penyelidikan guna menyingkap penyebab insiden yang merenggut nyawa dua bocah itu.

Baca Juga :   Jembatan Kedunglarangan Rusak, Roda Empat Dialihkan Memutar Lintasi Tol PIER Rembang

Seperti diketahui, insiden memilukan terjadi di Nampes, Desa Nogosari, Kecamatan Pandaan, Selasa (26/05/2020) siang. Itu setelah sebuah mobil milik Rifki Fadian, 33, terbakar hingga menewaskan dua anak tetangganya.

Kedua bocah malang itu adalah Khadijah Firdausi Azzahra dan Aidan Gilang Maulana yang sama-sama berusia 4 tahun. Mereka ditemukan tak bernyawa di jok depan mobil.

Agus mengatakan, kendati belum mengetahui penyebab kebakaran, titik perjalanan api sudah bisa dipastikan. Yakni, dimulai dari dashboard sebagai titik awal api, sebelum akhirnya menyebar ke bagian lain.

“Kami juga mengambil 1 platik abu bekas kebakaran untuk di uji lab. Selain itu kabel power dari kutub positif aki ke arah audio tape juga kami ambil sebagai barang bukti,” ungkapnya.

Baca Juga :   Selamat! Program "Kenduren Mas" milik Pemkab Pasuruan Sabet Penghargaan

Di sisi lain, penegasan Agus soal sisa korek api atau petasan sekaligus menepis spekulasi yang berkembang di masyarakat bahwa kebakaran dipicu atau petasan yang dipakai bermain kedua korban.

“Kami sudah cek, dan tidak ada bangkai korek api. Begitu juga petasan, tidak ada jejak residu yang kami temukan,” jelas Agus.

Penjelasan serupa disampaikan Devi Azizatul Khoiroh ibu Aidan Gilang Maulana salah satu korban. Kendati mengakui putranya sudah bisa memainkan korek api, namun ia memastikan bukan itu sebagai penyebabnya.

Sebab, saat kejadian, satu-satunya korek api yang ia punya ada di rumah. “Memang dia sudah bisa menggunakan korek api. Tapi saat kejadian, korek api itu ada di rumahnya,” jelas Devi. (nul/ono)