Pemkab Probolinggo Intensifkan Rapid Massal ASN

1306

Kraksaan (wartabromo.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melakukan pemeriksaan rapid test massal terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN). Langkah ini ditempuh, sebagai upaya memutus rantai penyebaran virus corona.

Rapid test massal itu dimulai sejak Rabu, 3 Juni 2020. Dimulai dari ASN yang bekerja di Kantor Bupati Probolinggo di Jalan Raya Panglima Sudirman, Kelurahan Patokan, Kecamatan Kraksaan. Rencananya akan dilaksanakan hingga Senin, 8 Juni 2020.

“Sejak kemarin, pemeriksaan rapid test massal secara bertahap kepada seluruh ASN di lingkungan Pemkab Probolinggo. Seluruhnya tanpa kecuali akan kami rapid tes,” kata Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, dr. Anang Budi Joelijanto pada Kamis, 4 Juni.

Anang mengatakan rapid test massal bagi ASN itu, dilakukan sesuai dengan arahan dari Bupati Probolinggo P. Tantriana Sari. Adapun tujuannya untuk memastikan kesehatan ASN dalam kondisi baik. Jika nanti, ada yang reaktif, maka dapat dengan cepat tertangani.
Mereka yang reaktif rapid test, sesuai dengan protokol kesehatan akan dilakukan pemeriksaan swab. Apabila hasilnya positif dan dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19, maka akan menjalani isolasi mandiri di rumah sehat Kabupaten Probolinggo.

Baca Juga :   Penyandang Disabilitas Probolinggo Tagih Janji Perda Difabel ke Dewan

“Kalau ada yang terinfeksi, harapannya bisa segera tertangani dan segera sehat kembali. Tujuan akhirnya bisa memutus penularan Covid-19 di Kabupaten Probolinggo,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo itu.

Selain rapid tes massal pada ASN, kegiatan serupa bagi pedagang juga dilakukan. Bahkan hingga kini masih berlangsung di pasar-pasar tradisional. Sebagai skrining kesehatan atau deteksi dini penyebaran virus.

“Ibu bupati tidak ingin ada fenomena gunung es. Karena itu, ada rapid test massal bagi ASN dan pedagang. Mencari mereka-mereka yang berpotensi terinfeksi. Ndak apa-apa, kalau misalnya angka yang positif bertambah karena hasil rapid test ini. Ketimbang, kita tidak berbuat, tapi kemudian meledak jumlahnya,” tambah Kadiskominfo setempat, Yulius Christian. (saw/**)