Masih Pikir-pikir, Disperindag Belum akan Buka Pasar Ternak di Kabupaten Probolinggo

1463

Kraksaan (wartabromo.com) – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo bakal membuka operasional pasar hewan. Namun, rencana itu masih menunggu evaluasi penerapan protokol kesehatan di pasar tradisional.

“Kami akan kaji dulu, dari upaya represif kepada pembeli dan pedagang pasar tradisional hasilnya seperti apa. Jika baik, maka bisa diterapkan di pasar hewan,” kata Kepala Disperindag setempat, Dwijoko Nurjayadi pada Jumat, 12 Juni 2020.

Dwijoko menuturkan, pihaknya bersama petugas yang tergabung dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo saat ini masih berlakukan tindakan represif pada pembeli dan pedagang pasar tradisional. Penegakan disiplin bagi pedagang dan pembeli yang tidak menggunakan masker di antaranya.

Baca Juga :   Korban Melawan, Penculikan Anak di Probolinggo Gagal

Dari upaya represif di pasar tradisional itu, akan diambil kebijakan yang tepat untuk membuka dan mengaktifkan kembali pasar hewan.

Sampai sejauh ini, pihaknya belum bisa memastikan kapan 8 pasar hewan yang ada di Kabupaten Probolinggo dibuka.

Ia mencatat, pedagang dan pembeli di pasar hewan banyak yang berasal dari luar Probolinggo, selain kesadaran pedagang untuk mematuhi aturan, dinilainya masih cukup rendah.

“Oleh karena itu, masih diperlukan koordinasi yang baik agar bisa dilaksanakan,” terangnya.

Disperindag bisa saja segera mengusulkan pasar hewan dibuka kembali, tapi tentu syaratnya pedagang dan pembeli memiliki komitmen untuk bersama tegakkan ketentuan protokol kesehatan.

“Akan kami kaji terlebih dahulu, setelah melihat pemberlakuan upaya protokoler kesehatan di pasar tradisional,” tandas mantan Kasatpol PP itu.

Baca Juga :   Viral Pemotor Terobos Traffic Light Kodim Probolinggo Sebabkan Kecelakaan

Razak, salah satu pedagang hewan, berharap pemerintah daerah segera membuka pasar ternak. Sejak ditutupnya pasar hewan pada 8 April lalu, menurutnya, banyak pelaku pasar yang menganggur. Mereka juga tidak dapat bekerja di sektor lainnya.

“Banyak yang menganggur, gak kerja. Kalau dapat bantuan masih mending, banyaknya yang gak dapat. Sebaiknya segera dibuka, karena melemahkan ekonomi masyarakat. Kalau harus pakai masker, pasti banyak pedagang yang patuh,” kata pria asal Besuk itu. (cho/saw)