BMKG Pasang Alat Deteksi Gempa di Pasuruan dan Lumajang

1800

Pasuruan (Wartabromo.com) – Pulau Jawa tak terkecuali Jawa Timur, menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang masuk dalam jalur gempa dunia. Sebanyak 21 titik di Jawa Timur masuk daftar pemasangan Warning Receiver System (WRS) oleh BMKG.

Sujabar, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Prigen mengungkapkan, WRS merupakan alat yang memberikan informasi gempa dan peringatan dini tsunami secara real time. Tampilan layar WRS juga dilengkapi dengan informasi kedalaman sumber gempa berserta kekuatan gempa.

“Layar sebelah kiri atas event gempa bumi terkini, layar sebelah kanan menunjukan event gempa bumi terasa terakhir yang terjadi. Layar tengah peta tersebut menunjukkan event kejadian gempa bumi selama 20 hari terakhir,” ujar Sujabar, saat menjelaskan tampilan WRS kepada WartaBromo, Rabu (17/6/2020)

Baca Juga :   10 Saksi Dihadirkan dalam Sidang Kasus Korupsi Aplikasi Diskominfotik Kota Pasuruan

Dijelaskan, WRS ini sekaligus sebagai warning ketika terjadi tsunami. Baik di wilayah Indonesia maupun luar wilayah Indonesia yang berdampak.

Nah, wilayah Jawa Timur tak luput dari daftar lokasi pemasangan WRS. Dua di antaranya adalah Pasuruan dan Lumajang.

Secara lebih rinci, daftar 21 lokasi yang terpasang WRS di Jawa Timur diberikan sebagai berikut:

  1. Stageof Nganjuk (Nganjuk)
  2. BPBD Nganjuk (Nganjuk)
  3. BPBD Ponorogo (Ngawi)
  4. Stageof Karangkates (Malang)
  5. BPBD Kota Malang (Malang)
  6. BPBD Kab. Malang (Malang)
  7. Kantor Bupati Malang (Malang)
  8. BPBD Kediri (Kediri)
  9. Kantor Bupati Lumajang (Lumajang)
  10. BPBD Bondowoso (Bondowoso)
  11. Kantor Bupati Jember (Jember)
  12. Stageof Tretes (Pasuruan)
  13. BPBD Lamongan (Lamongan)
  14. BPBD Kabupaten Sidoarjo(Sidoarjo)
  15. BPBD Bojonegoro (Bojonegoro)
  16. BPBD Tuban (Tuban)
  17. BPBD Pasuruan (Pasuruan)
  18. BPBD Bangkalan (Bangkalan)
  19. BPBD Pamekasan (Pamekasan)
  20. BPBD Gresik (Gresik)
  21. BPBD Sumenep (Sumenep)
Baca Juga :   Keberatan TSI II Prigen Atas Berita WartaBromo

Sujabar berharap, keberadaan WRS dapat mempercepat respon penanganan bencana.
Sekadar informasi, dalam kurun 2008-2019, BMKG mencatat rata-rata gempa per tahun di Jawa Timur sebanyak 334.
(bel/ono)