Selama 3 Bulan, Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo Sedot Rp41 Miliar

2301

Kraksaan (wartabromo.com) – Penanganan Covid-19 di Kabupaten Probolinggo selama 3 bulan menyedot anggaran senilai Rp41 miliar. Sebagian besar terserap oleh dua rumah sakit plat merah.

Kepala Badan Keuangan Daerah Kabupaten Probolinggo Dewi Korina menyebut hingga Rabu, 17 Juni 2020 penanganan Covid-19 telah menyerap sekitar Rp41 miliar. Dana tersebar di berbagai OPD, berasal dari total refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19 senilai Rp103 miliar.

Sebagian besar terserap oleh dua rumah sakit yakni RSUD Waluyo Jati Kraksaan dan RSUD Tongas, yang disiapkan untuk tempat penanganan sekaligus rujukan pasien Covid-19.

“Anggaran refocusing realisasinya banyak terserap di bidang kesehatan, yaitu untuk penanganan Covid-19. Itu belum menghitung realisasi bantuan sosial (bansos),” terang Dewi pada Jumat (19/6/2020).

Baca Juga :   Dua Bulan Tak Beroperasi, Pabrik Pengolahan Gaharu Terbakar

Selain rumah sakit, pasien dalam pengawasan (PDP) juga banyak menyerap anggaran. Pasalnya, mereka yang dalam PDP, ditempatkan di sejumlah hotel di kabupaten Probolinggo sebagai rumah pengawasan.

“Biaya sewa kamar hotel yang tidak sedikit. Sehingga serapan anggarannya setinggi itu,” katanya.

Ada juga anggaran pendirian cek poin dan pembuatan tempat karantina yang mencapai Rp6,4 miliar. Rinciannya biaya pendirian cek poin di perbatasan kabupaten senilai Rp800 juta dan pembuatan cek poin dan lokasi karantina di tingkat kecamatan Rp4,1 miliar. Kemudian sewa hotel untuk tempat karantina senilai Rp5 miliar.

“Pendirian cek poin dan karantina merupakan bagian dari upaya memutus rantai penyebaran virus corona. Terutama pencegahan penularan melalui para pemudik yang tetap nekat mudik,” ujar Koordinator pengamanan dan penegakan hukum gugus tugas Covid-19 Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto.

Baca Juga :   H-7 Lebaran, Volume Kendaraan di Tol Paspro Mulai Meningkat

Ia mengatakan, sejak diberlakukannya karantina bagi pemudik, tercatat ada lebih 4 ribu orang yang dikarantina di seluruh wilayah Kabupaten Probolinggo.

“Ibu Bupati Probolinggo telah mengeluarkan imbauan kepada warganya di luar kota agar tidak mudik. Tetapi faktanya, masih banyak saja warga yang pulang kampung. Sehingga harus mendirikan cek poin dan tempat karantina,” tandas Kepala Bakesbangpol itu. (cho/saw)