Buka Pasar Hewan, Disperindag Tunggu Keputusan Bupati Probolinggo

1526

Kraksaan (wartabromo.com) – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) menunggu keputusan Bupati Probolinggo untuk membuka kembali pasar hewan. Keputusan terkait operasional pasar itu diyakini segera turun, dimulai pada Pasar Hewan Maron.

Kepala Disperindag Dwijoko Nurjayadi optimis Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari akan segera membuat keputusan itu. Sebab pihaknya mendapatkan rekomendasi untuk membuka pasar.

Rekomendasi itu merupakan hasil rapat koordinasi (rakor) bersama Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang digelar di Kantor Bupati Probolinggo di Kraksaan, Kamis, 25 Juni 2020.

“Terkait resmi bukanya, kami menunggu disposisi dari Bupati. InsyaAllah hari ini sudah ada keputusan. Kalau keputusannya dibuka, kan enak Sabtu sudah bisa berjualan lagi pedagangnya. Dari tim kuratif dan preventif memang sudah merekomendasikan untuk dibuka, tapi tetap menerapkan protokol kesehatan,” ujar Dwijoko, Jumat (26/6/2020).

Baca Juga :   Gubernur Jawa Timur Akan Dikukuhkan Sebagai Warga Kehormatan Suku Tengger

Pria yang akrab dipanggil Joko itu menyebut, ada beberapa poin yang menjadi pertimbangan. Di antaranya tentang munculnya pedagang hewan yang berjualan di pinggir-pinggir jalan. Pasar liar itu, tak mampu dicegah karena faktor minimnya petugas.

Selain itu banyak pedagang yang tidak punya keahlian atau mata pencaharian penunjang untuk bekerja di sektor lain.

“Mereka kan keahliannya memang berjualan sapi. Disuruh jualan yang lain kan belum tentu bisa. Makanya, banyak yang maksa tetap ke pasar. Sedangkan petugas kami di pasar kalah jumlah dengan para pedagang. Makanya ada pasar yang dipaksa buka, seperti di pasar hewan Besuk kemarin,” jelas Joko.

Pertimbangan lainnya untuk membuka 8 pasar hewan adalah momentum Hari Raya Idul Adha.   Momentum itu, sangat ditunggu oleh pedagang hewan, baik sapi, domba, maupun kambing. Warga berlomba-lomba membeli hewan qurban, sehingga perdagangan hewan ternak, biasanya meningkat.

Baca Juga :   Koran Online 7 Januari : RS Grati dan BPJS Kesehatan Hentikan Kerjasama, hingga Legitnya Durian Khas Tempuran

“Perayaan Idul Adha juga menjadi perhatian di dalam rapat, karena momen ini kan penjualan sapi pasti meningkat. Dan biasanya, warga itu jauh-jauh hari sudah membeli hewan kurbannya. Karena kalau waktunya mepet, biasanya harga akan naik,” kata mantan Kasatpol PP itu.

Sebagaimana diwartakan sebelumnya, ratusan pedagang hewan membuka paksa pasar hewan Besuk pada Kamis, 25 Juni 2020. Sebab, mereka sudah 3 bulan tak berjualan karena penutupan operasional pasar hewan selama pandemi corona berlangsung. Pedagang berharap pemerintah daerah segera membuka pasar agar periuk nasi di rumah tetap mengebul.

“Semoga saja Sabtu besok, kami sudah bisa berjualan normal di Pasar Maron. Kalau belum dibuka secara resmi, kami sebetulnya khawatir juga kalau mau berjualan. Khawatir diusir,” ungkap Muhammad Iyon, salah seorang pedagang hewan dari Kotaanyar. (cho/saw)