Warga Sindetlami Blokade Jalan, Tolak Aktivitas Galian Ilegal

1828

Besuk (wartabromo.com) – Warga Dusun Nangger, Desa Sindetlami, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo menolak aktivitas galian tanah di lingkungannya. Tunjukkan sikap, warga menutup akses ke tempat kegiatan tak berizin itu dengan menggeletakkan tiang listrik.

Blokade dilakukan di jalan masuk Desa Sindetlami timur Masjid Assyafi’i. Batang tiang listrik yang dijadikan blokade digeletakkan sedemikian rupa, menyisakan jalan bagi kendaraan roda 2 dan roda 3 saja. Lokasinya sekitar 300 meter dari lokasi galian pasir dan tanah uruk tersebut.

“Ya Sabtu kemarin, warga bersama pak Mar’om, selaku ketua RT, meletakkan tiang listrik di tengah jalan. Agar truk yang melewati jalan desa dan merusak infrastruktur,” kata Sam, warga setempat pada Senin pagi, 29 Juni 2020.

Baca Juga :   Menyambangi Warga Terdampak Tambang Ilegal yang Terancam 'Terusir' dari Tanah Kelahiran

Ia mengatakan wajar jika warga melakukan blokade agar dump truk yang mengangkut material tanah tak lewat di jalan desanya. Sebab, kondisi jalan sudah bagus tak berlubang. Sehingga dikhawatirkan aktivitas pengangkutan tanah itu, akan merusak jalan desa. Di sisi lain, tambang tanah uruk itu, tak berizin.

Galian tanah uruk di sawah milik S, salah satu warga itu, sudah berlangsung sejak 4 hari yang lalu. Penghasilannya dilakukan secara manual dan ada 1 truk yang hilir mudik setiap harinya. Tanah urug itu dibawa ke Desa Alaskandang sebagai bahan baku pembuatan batu bata merah. Pada Senin pagi, galian tanah itu tetap berlangsung, namun dump truk sudah melewati jalan Desa Sindetanyar.

Baca Juga :   Drama “Penculikan” Bayi hingga 900 Liter Premium dari Pemborong di SPBU Kasbah Diamankan | Koran Online 17 Jan

“Kalau jalannya masuk Sindetlami, nah sawahnya itu, lokasinya masuk Desa Sindetanyar alias di perbatasan. Warga kan gak mau jalannya rusak. Kalau rusak, mau gak yang miliki tambang mengganti atau memperbaiki kerusakannya. Ya sebaiknya lewat jalan desa Sindetanyar,” ungkapnya.

Blokade akses jalan desa untuk dump truk, dibenarkan oleh Kepala Desa Sindetlami Sudaipi. “Betul, aksi spontanitas dari warga. Saya baru tahu setelah dikabari warga di sana. Betul tidak ada pemberitahuan ke kami terkait aktivitas galian itu,” katanya ketika dihubungi secara terpisah. (cho/saw)