Puluhan Pedagang Demo, Tolak Relokasi Pasar Gondanglegi

1742

Beji (wartabromo.com) – Pedagang pasar Gondanglegi menggelar aksi demo di jalan raya wilayah Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Rabu (8/7/2020). Mereka menolak rencana relokasi pasar oleh pemerintah.

Tampak puluhan pedagang berteriak “tolak relokasi, tolak relokasi, tolak relokasi”, senada dengan beberapa tulisan di lembar karton yang dibawanya.

Sepenggal kalimat yang dituliskan pedagang di antaranya “Pasar ramai kok mau direlokasi, gak salah tuh…! Tolak relokasi”.

Relokasi dinilai memberatkan, karena pedagang disebutkan bakal mengeluarkan biaya besar untuk menebus kios atau bedak di pasar yang baru. Karenanya, pedagang lebih memilih pasar direnovasi daripada direlokasi.

“Seharusnya dibangun, bukan malah direlokasi, diperbaiki seperti pasar-pasar lainnya,” kata Dudung Cahyo, Ketua Paguyuban Pasar.

Baca Juga :   Lagi, Pelantikan Dewan Kota Didemo

Permasalahan ini memang sudah berjalan cukup lama. Bahkan para pedagang sudah menggelar hearing bersama dengan pemerintah, terkait pembangunan pasar Gondanglegi ke depan.

“Sebelumnya, kami sudah bersepakat untuk meminta pembangunan pasar, tapi hingga saat ini tak ada respon dari pemerintah,” terang Dudung.

Di sisi lain, Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Pasuruan, Kasiman menjelaskan, relokasi Pasar Gondanglegi sudah disetujui oleh Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf. “Surat keputusan bupati yang ditanda tangani Gus Irysad untuk merelokasi sudah keluar tahun 2015,” kata Kasiman.

Kasiman menegaskan, jika pasar Gondanglegi direlokasi, permasalahan krusial yang sering terjadi dapat diselesaikan. Antara lain, revitalisasi Puskesmas Pembantu, mengatasi kemacetan dan masalah parkir di sekitar jalan nasional.

Baca Juga :   22 Desa Rawan Kekeringan, BPBD Mulai Siaga

Tak hanya itu, menurutnya relokasi juga bisa mengatasi masalah banjir di sungai Wrati. Normalisasi sungai berupa mengurangi tanaman enceng gondok di antaranya, dapat dilakukan lebih leluasa.

Dengan relokasi, penataan pasar diyakininya bakal lebih baik lagi.

Namun, sampai saat ini sejumlah polemik terus terjadi, bahkan pedagang memilih tetap berada di pasar Gondanglegi dari pada pindah. (don/may)