Usai Dicekoki Arak, Gadis Asal Gading Diperkosa Bergilir

5257

Gading (wartabromo.com) – Seorang gadis remaja berinisal VI menjadi korban pemerkosaan oleh kenalan barunya di malam takbir Idul Adha. Sebelum menjadi piala bergilir, korban terlebih dahulu dicekoki minuman arak.

VI yang berusia 15 tahun, keluar rumah pada Kamis (30/7/2020) malam. Ia bersama teman wanitanya keliling menikmati keramaian di malam takbiran Idul Adha. Sekitar pukul 20.00 WIB, ia menyadari kalau waktu sudah cukup malam. Sayangnya ia tak berani pulang ke rumah, karena takut dimarahi orangtuanya.

Warga salah satu desa di Kecamatan Gading itu, lantas merapat ke rumah sanak famili di Desa Prasi. Tak lama kemudian, ia dihubungi HMD (20) untuk keluar rumah.  Kenalan baru via medsos itu, lantas menjemput VI di rumah sanak familinya tersebut. Oleh HMD, VI diajak ke rumahnya di Desa Nogosaren.

Baca Juga :   Jembatan Penghubung Leces-Bantaran Putus Diterjang Banjir

Di rumah HMD sudah menunggu beberapa teman terlapor. Dengan akrabnya VI bergabung dan bercanda ria bersama. Sejurus kemudian obrolan itu berganti dengan pesan minuman keras. VI pun dipaksa menenggak arak Jawa bercampur Fanta merah.
Tak ayal, VI pun mabuk dengan kesadarannya mulai terganggu. Melihat VI mabuk, HMD kemudian menelanjangi dan menyetubuhi korban di malam takbir Idul Adha itu.

Usai HMD melampiaskan hasrat seksualnya, PUT (17), menggilir kemolekan tubuh VI.
“Seingat korban, dIa diperkosa atau disetubuhi oleh 2 orang. Tapi di rumah itu, kan ada 4 laki-laki. Tidak menutup kemungkinan mereka juga ikut terlibat. Kan sudah oleng (mabuk) pikiran anaknya,” tutur Nasution, tetangga korban yang turut mendampingi keluarga melapor ke Polres Probolinggo.

Baca Juga :   Ada Kabar Oknum Jaksa Probolinggo Kena OTT hingga Pertanyakan Alokasi Dana Covid-19, Warga Gruduk Balai Desa Kemirisewu | Koran Online 8 April

Seakan puas menikmati tubuh VI, HMD kemudian mengantar gadis remaja itu ke desanya pada Jumat, 31 Juli 2020 sekitar pukul 03.00 WIB. VI tidak diantar ke rumah, melainkan diturunkan di sekitar kuburan desa.

Dalam kondisi baju awut-awutan, korban bertemu teman lelaki satu desa. Mereka akhirnya pulang ke rumah pemuda desa tersebut dan bermalam di sana.

VI berada di rumah teman prianya itu, hingga pukul 14.00 WIB. ” Anak itu, ditemukan oleh sanak familinya di rumah itu. Saat ditemukan, korban sedang berduaan dalam kamar dalam kondisi kacau juga. Entah diapain, saya tidak tau. Korban sudah nggak mau cerita,” terang Nasution.

Nasution mengatakan korban syok berat dan hanya sedikit bercerita tentang peristiwa perkosaan yang dialaminya. “Nah kejadian yang kedua ini, belum pasti diperkosa atau tidak. Korban nampaknya lagi syok, nggak mau ngomong dah,” katanya.

Baca Juga :   Tempati Tanah Orangtua, Nenek Asal Tiris Digugat Anak Kandung

Pihak keluarga lantas melapor ke Polsek Gading pada Sabtu, 1 Agustus 2020. Namun, diarahkan untuk melaporkannya ke unit PPA Satreskrim Polres Probolinggo. “Kami diarahkan laporan ke Polres,” tandas Nasution.

Sampai sejauh ini polisi masih menghimpun keterangan dan memastikan segera melakukan penyelidikan. “Benar ada laporan itu. Sudah kami terima laporannya dan akan kami teruskan pada unit satuan yang menanganinya,” terang Kanit SPKT Polres Probolinggo Aiptu Djoko Widijanto membenarkan adanya laporan asusila itu. (cho/saw)