Ini Nama Korban Kebakaran Pabrik Furnitur

1932

Wonomerto (wartabromo.com) – Identitas korban kebakaran di bagian finishing PT. Jawa Lily Furniture akhirnya terungkap. Dua orang dipastikan meninggal dan seorang dirawat karena alami luka bakar.

Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber di lokasi kejadian, dua korban pekerja yang tewas adalah Nur Hofifah, warga Desa Mentor, Kecamatan Sumberasih dan Hosriati, warga Desa Patalan, Kecamatan Wonomerto. Kedua korban tewas dengan kondisi mengenaskan, dengan posisi berdekatan. Tubuh keduanya pun tidak bisa dikenali lagi.

Satu korban luka-luka, atas nama Budi Eko Prasetyo, warga Kelurahan Mangunharjo, Kota Probolinggo. Budi menderita luka bakar sekitar 15 persen. Ia kini mendapat perawatan medis di Puskesmas Wonomerto.

Kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 WIB, Rabu (30/9/2020). Api membesar di Gudang C (finishing). Ada sekitar 128 karyawan yang bertugas saat itu. “Kalau firasat saya iya, itu ponakan saya, Sri (Hosriati, red) yang gemuk,” kata Tosan, ditemui di lokasi kejadian.

Baca Juga :   KPK Geledah Rumah Anak Hasan Aminuddin

Sang paman menyebut, Sri pamit berangkat bekerja pada pagi harinya, sekitar pukul 06.00 WIB. Dari keterangan sejumlah temannya, Tosan bilang hanya ponakannya yang tidak terlihat. Tosan dan sejumlah kerabat pun sempat mencoba masuk ke dalam areal pabrik, sesaat api dalam pabrik padam. Namun tidak diizinkan oleh satpam.

Sementara itu, sejumlah kerabat dari Nurhofifah sebelumnya histeris di tepi jalan raya Bromo. Beberapa wanita berteriak, memanggil dan meminta petugas untuk segera mengeluarkan jenazah.

Kapolres Probolinggo Kota AKBP Ambariyadi Wijaya mengatakan, pihaknya langsung bergerak cepat. Melakukan olah TKP pada bagian yang terbakar serta mendatangkan tim forensik Mabes Polri. “Sudah dilakukan olah TKP tadi, sekaligus identifikasi dua jasad korban. Karena sudah tidak bisa dikenali lagi,” ujarnya, melalui sambungan selular.

Baca Juga :   Tinggalkan Cina, 4 Mahasiswa Probolinggo Diisolasi 14 Hari di Batam

Soal kapan hasil penyelidikan bisa terungkap, perwira dengan dua melati di pundak ini masih belum bisa memastikan. “Kalau kami sih maunya secepatnya ya, tapi kan tidak bisa begitu. Tim masih bekerja,” imbuhnya.

Kebakaran hebat yang melanda pabrik furniture dengan pangsa pasar export itu, tak hanya menimbulkan kerugian materi. Sampai saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak manajemen pabrik soal kebakaran yang menimbulkan kerugian material dan korban jiwa ini. (lai/saw)