Bahaya Letusan Freatik Bromo Mengintai Wisatawan

1724

Sukapura (wartabromo.com) – Bahaya letusan freatik di Gunung Bromo mengintai wisatawan. Pengelola wisata pun melarang pengunjung dan warga mendekati kawah.

Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Gunung api (PVMBG) Pos Gunung Api (PGA) Cemorolawang merekomendasikan pengunjung di sekitar Gunung Bromo tidak memasuki kawasan dalam radius 1 km dari kawah aktif. Hal itu juga berlaku bagi masyarakat dan pelaku jasa wisata. Gunung Bromo sendiri saat ini, statusnya di level II atau waspada.

“Mudah-mudahan ga terjadi apa-apa, yang penting aktivitas terkini dan rekomendasi sudah disampaikan ke semua pihak,” kata Kapos PGA Cemorolawang, Wahyu Adrian Kusuma kepada wartabromo.com pada Selasa, 20 Oktober 2020.

Rekomendasi itu, kata Wahyu, sudah dikeluarkan sejak 13 Agustus lalu. Hingga kini, rekomendasi tersebut belum dicabut. Mengingat ada peningkatan jumlah suplai magma.

Baca Juga :   Pengunjung Bromo Membludak di Libur Paskah

Selain itu, tingkat kegempaan juga intensitasnya tercatat naik. Pada Juli tercatat ada 8 kali gempa, Agustus 10 kali dan September 11 kali. Sehingga sangat berbahaya, jika ada manusia di sekitar kawah Gunung Bromo.

“Karena mekanisme letusan freatik adalah pelepasan gas yang terakumulasi dan membawa material dari pipa kepundan. Maka letusan freatik biasanya tidak memberikan tanda-tanda yang jelas sebelum erupsi, juga bisa terjadi sewaktu-waktu atau mendadak,” jelasnya.

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) pun, melarang kunjungan ke kawah Gunung Bromo. Melalui akun instagram bbtnbromotenggersemeru, larangan itu diumumkan pada Senin kemarin.

Berikut isinya :
#Sahabatmentaritengger
Hingga saat ini, kunjungan ke kawah GunungBromo masih belum boleh dikunjungi yaa..
Selain untuk mencegah penyebaran covid-19, pembatasan kunjungan ini dikarenakan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Gunung api (PVMBG) Pos Gunung Api (PGA) Cemorolawang merekomendasikan baik itu masyarakat, pelaku jasa wisata maupun pengunjung di sekitar G. Bromo tidak memasuki kawasan dalam radius 1 km dari kawah aktif G. Bromo.
Untuk sahabat yang ingin berwisata ke kawasan Gunung Bromo dan sekitarnya juga dihimbau agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas.
Perlu mimin ingatkan kembali bahwa destinasi Bromo ini di buka dengan kuota terbatas dan pembelian karcis hanya diberlakukan secara online ke bookingbromo.bromotenggersemeru.org. Tidak ada pembelian karcis secara on the spot yaa..
Pastikan selama berwisata selalu sesuai dengan protokol kesehatan ya sahabat.
Salam Sehat, Salam Tangguh, Salam Lestari. (saw/ono)

Baca Juga :   Berganti Tahun, Desa Sariwani Punya "Wajah" Baru