Pemkot Probolinggo Antisipasi Klaster Baru Usai Libur Panjang

790

Probolinggo (wartabromo.com) – Wali Kota Probolinggo meminta Satgas Penanganan Covid-19 mewaspadai efek libur panjang. Sebab tidak menutup kemungkinan timbul klaster baru pasca musim liburan.

Diketahui Kota Probolinggo merupakan kota transit pada libur panjang yang berlangsung mulai Rabu (28/10/2020) sampai Minggu (01/11/2020). Momen berkumpulnya wisatawan asal luar daerah yang mengunjungi Kota Probolinggo dan sebaliknya, perlu diantisipasi. Supaya tidak sampai memunculkan klaster baru penyebaran Covid-19.

“Momen libur panjang di depan mata. Saya mengajak masyarakat bersama-sama mencegah penyebaran Virus Corona, dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan,” ajak Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin ketika memimpin rakor virtual penanganan dan pencegahan konflik sosial, Selasa (27/10/2020).

Baca Juga :   Mulan Kena Gendam di Pasar Semampir

Antisipasi itu, perlu dilakukan secara ketat. Mengingat libur panjang (long weekend) di tengah pandemi pada bulan Agustus lalu, terbukti ada peningkatan kasus. Sehingga pengamanan libur panjang kali ini sepatutnya dilakukan lebih baik lagi.

Terlebih persentase angka kematian Covid-19 di Kota Probolinggo melebihi angka nasional. Data Dinas Kesehatan Kota Probolinggo, selama 8 bulan masa pandemi Covid-19 tercatat 588 orang terkonfirmasi positif.

Sedangkan tingkat kesembuhan 92,01% atau sebanyak 541 orang, dengan tingkat kematian sebanyak 6,97% atau 41 orang. Kemudian 6 orang sisanya masih dalam perawatan tim medis.

“Dibanding tingkat kematian nasional 3,42 persen, angka kematian di Kota Probolinggo tergolong tinggi. Penyebabnya, banyak orang yang enggan datang ke rumah sakit untuk berobat sehingga penanganannya menjadi terlambat,” ungkap Wali Kota Hadi.

Baca Juga :   Janda 4 Anak Dapat Bantuan Kursi Roda Dari Wali Kota Probolinggo

Berdasarkan fakta itu, Wakil Wali Kota Probolinggo, M. Soufis Subri mengajak semua pihak mengantisipasi potensi Kota Probolinggo kembali masuk zona merah pasca libur panjang. “Penegak hukum, kami harap bisa berjaga-jaga mengamankan objek wisata yang berpotensi terjadi kerumunan massa,” pintanya.

Selain antisipasi penyebaran Covid-19, kewaspadaan terhadap sektor lainnya perlu ditingkatkan. Seperti musibah kebakaran, pencurian, dan kriminal lainnya. Karena rumah dan kantor yang ditinggal pergi selama liburan.

“Mari bersama jaga kondusifitas kota ini dari hal yang tidak diinginkan,” tandas pria yang pernah menjadi kontraktor itu. (saw/ono)