Kota Pasuruan Sering Banjir, Ini Strategi Gus Ipul

1295

 

Pasuruan (WartaBromo.com) – Calon Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyorot banjir yang menjadi langganan di Kota Pasuruan. Gus Ipul mengaku punya strategi khusus untuk mengendalikan dampak banjir.

Hal tersebut disampaikan Gus Ipul saat menyapa warga di Jalan Erlangga, Kelurahan Purworejo, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan, Senin sore (02/11).

STRATEGI HADAPI BANJIR: Gus Ipul menjelaskan strategi hadapi banjir. Diantaranya perlu dibuatkan posko berisi perahu karet, makanan siap saji, kebutuhan warga dan juga lampu tenaga surya.

Gus Ipul menjelaskan, untuk penanganan banjir di Kota Pasuruan, masyarakat harus waspada dan mengetahui resikonya. Ia sudah berkeliling ke rumah-rumah warga yang berada di bantaran sungai.

Di sana Gus Ipul melihat rumah-rumah masyarakat yang ditinggikan. Dan selain itu masyarakat di sana ada yang sudah menyiapkan tempat untuk penyelamatan barang – barang berharga ketika banjir tiba dan sejenisnya.

Baca Juga :   DPR Setuju PKPU tentang Pencalonan di Pilkada 2020 Diubah
JELASKAN AKRAB DENGAN BANJIR: Di hadapan para wartawan dan warga, Gus Ipul menjelaskan soal warga akrab dengan banjir adalah bentuk istilah yang terasosiasikan ke sebuah bentuk dari mitigasi bencana.

“Sebenarnya masyarakat sudah sadar resikonya dan sudah melakukan upaya darurat ketika banjir datang. Pada dasarnya masyarakat sudah siap,” kata Gus Ipul.

Selanjutnya, kata Gus Ipul, tinggal bagaimana pemerintah kota bekerja. Salah satu hal yang bisa dilakukan menurutnya, dengan memberikan lampu tenaga surya. Lampu ini dinilai sangat bermanfaat, khususnya jika banjir terjadi malam hari.

AKRAB DENGAN EMAK-EMAK: Di manapun Gus Ipul menyapa warga, selalu diminta wefie dengan emak-emak.

Gus Ipul menilai, kalau bisa, di masing-masing titik yang rawan banjir perlu didirikan posko semi permanen ataupun kalau bisa permanen.

Di dalam posko ini, nantinya akan disiapkan perahu karet, dan semua perlengkapan lainnya ketika dibutuhkan dalam kondisi banjir untuk evakuasi warga. Mulai pelampung dan lain sebagainya, termasuk perahu karet di dalamnya.

Baca Juga :   Pasangan Independen Kampanye Dengan Ziarah Makam

Jika memungkinkan, kata Gus Ipul, sebulan sebelum musim hujan, disiapkan makanan – makanan instan siap saji, sebagai upaya ketika banjir terjadi.

“Jadi, ketika banjir datang sudah sistem ada mekanisme yang sudah disiapkan oleh kesadaran masyarakatnya dan pemerintah. Jadi tidak bingung, siapa bergerak kemana, dan pemerintah harus berbuat apa,” imbuhnya.

Selain itu, Gus Ipul juga memberikan penjelasan soal pernyataannya tentang “akrab dengan banjir”. Menurutnya, “akrab dengan banjir” adalah istilah yang terasosiasikan ke sebuah bentuk dari mitigasi bencana.

Gus Ipul menerangkan, di dalam bencana, ada istilah berdamai dengan banjir, ataupun beradaptasi dengan banjir. Ini adalah istilah untuk mitigasi bencana.

“Misal orang yang tinggal di area gunung merapi. Mereka harus akrab dengan resiko – resikonya. Termasuk yang tinggal di bantaran sungai. Mereka harus tahu resiko dan bagaimana mengatasi resiko,” pungkas Gus Ipul. (tof/day/*)