Hoaks Jenazah Mata Dicongkel; Satgas Covid-19 Tracing Keluarga

1342

 

Paiton (wartabromo.com) – Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo bakal melakukan pelacakan (tracing) terhadap keluarga Mahmuda, pasien positif yang dikabarkan dicongkel matanya.

“Ya kita akan melakukan tracing terhadap keluarga. Namun, tentunya menunggu suasana reda. Keluarga itu masih bersedih,” kata Koordinator Penegakan Hukum Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto, pada Minggu, 8 November 2020.

Pelacakan dan tes itu, akan dilakukan kepada kontak erat atau orang-orang yang pada saat itu ikut membuka peti jenazah dan memandikan sampai memakamkan. Langkah itu dimaksudkan sebagai upaya untuk mencegah meluasnya penularan virus corona.

“Saya berharap masyarakat menyadari pentingnya penerapan protokol kesehatan terhadap jenazah-jenazah yang diduga atau memang positif Covid-19 agar tidak menularkan kepada keluarga atau masyarakat sekitarnya,” ujarnya.

Baca Juga :   Polisi Sebar 10 Ton Beras di Kabupaten Pasuruan, Sasar Warga yang Luput Bantuan

Ugas menjelaskan pasien tersebut masuk ke rumah sakit pada 2 November 2020. Kemudian pada 5 November 2020 sekitar pukul 13.00 WIB yang bersangkutan meninggal dunia dengan diagnosa stroke dan terkonfirmasi positif COVID-19.

“Pemulasaraan dan pemakaman jenazah dilakukan dengan protokol kesehatan Covid-19, karena yang bersangkutan terkonfirmasi positif. Ada dua orang dari pihak keluarga jenazah yang ikut menyaksikan pemulasaraan jenazah,” sebutnya.

Kemudian sekitar pukul 18.00 WIB, jenazah dijemput tim medis dengan ambulans RSUD Waluyo Jati Kraksaan untuk dimakamkan di Desa Alastengah, Kecamatan Paiton.

Sampai di sana sekitar pukul 18.45 WIB, pihak keluarga kemudian membuka peti jenazah dan terlihat ada darah di kain kafan, sehingga mereka berteriak histeris.

Baca Juga :   Suket Laporan Keuangan Tak Jamin Eks Kades Lolos Verifikasi Pilkades

Ia sangat menyayangkan pembukaan peti jenazah saat akan dimakamkan. “Sebab dapat membahayakan keluarga dan masyarakat sekitar yang ikut membongkar dan memandikan jenazah pasien Covid-19 tersebut,” lanjut Ugas.

Sebagaimana diwartakan sebelumnya, beredar video mayat pasien positif Covid-19 melalui media sosial, dengan narasi mata jenazah dicongkel karena terdapat darah. Pihak keluarga memastikan kabar itu tidak benar alias hoaks.Terbukti saat dimandikan ulang, bola mata mayat tetap utuh.

Polisi juga telah mengamankan 7 orang yang diduga sebagai penyebar hoaks. Terdiri dari 6 pria dan 1 wanita. Mereka saat ini, masih berstatus saksi. (saw/ono)