Usir Covid-19, Pegiat Budaya Kirab Tombak Singkir di Candi Jawi

1521

 

Prigen (WartaBromo.com) – Pandemi covid-19 yang masih berlangsung di Kabupaten Pasuruan menjadi perhatian semua kalangan, termasuk seniman dan budayawan.

Didorong kepedulian terhadap pandemi, mereka menggelar kirab Tombak Singkir dan Selametan Tumpeng Kuwat di Candi Jawi, Desa Candiwates, Kecamatan Prigen, Minggu pagi (22/11/2020).

Acara yang digelar sejak pukul 08.00-10.00 ini mengangkat tema “Perangi Corona Dengan Budaya”. Acara digelar menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, jumlah peserta juga dibatasi.

“Di dalam kawasan Candi Jawi kita sterilkan, hanya 50 orang,” terang Fuad Harianto, ketua panitia kirab kepada WartaBromo di lokasi, Minggu (22/11/2020).

Akhmad Soim, ketua Karang Taruna Desa Candiwates, mengungkapkan bahwa gelaran ini dilatarbelakangi kepedulian seniman-budayawan terhadap pandemi. Melalui kirab Tombak Singkir dan selametan tumpeng kuwat, diharapkan bencana ini segera berakhir.

Baca Juga :   Piala Adipura Kado Istimewa Kota Kraksaan

“Tadi juga ada acara doa bersama lintas agama, kita semua ingin pandemi ini segera berakhir,” ungkap Soim sembari menunjukkan Tombak Singkir yang ia miliki.

Menurutnya, Tombak Singkir adalah pusaka Tosan Aji yang berfungsi untuk menyingkirkan pageblug (pandemi). Ia menjelaskan dalam kirab tersebut, peserta memutari candi dengan membawa Tombak Singkir sebanyak 20 buah.

“Dengan kirab Tombak Singkir ini, kita semua berharap agar corona tidak sampai menular ke kita, dan hilang dari bumi pertiwi, dan ikhtiar tolak mara bahaya,” imbuhnya.

Candi Jawi dipilih sebagai tempat kirab Tombak Singkir lantaran memiliki nilai sejarah dan budaya. Pihaknya menjelaskan, sebelumnya kirab juga digelar di Situs Cungrang, Desa Bulusari, Kecamatan Gempol.

Baca Juga :   Intip Rangkaian Agenda Hari Jadi Kota Pasuruan ke-333 Yuk!

Dikatakan Soim, agenda kirab selanjutnya akan digelar di tempat-tempat yang memiliki nilai sejarah dan budaya di Kabupaten Pasuruan.

“Kita keliling, rencananya besok akan digelar di Candi Gununggangsir, masih belum tahu kapan,” ungkapnya.

Senada dengan Soim, Ki Erwin Guno Asmoro, seniman dalang Kabupaten Pasuruan, menyatakan Kirab Tombak Singkir adalah upaya menghilangkan pandemi dengan budaya.

Ia menjelaskan bahwa Tombak Singkir merupakan maha karya leluhur untuk menyingkirkan hal-hal buruk.

“Ikhtiar melawan pandemi lewat maha karya leluhur kita, yang doanya disampaikan lewat karyanya, yang fungsinya untuk menolak dan menyingkirkan hal-hal buruk dan pageblug,” ungkap Erwin setelah acara.