Rumah Juragan Kerupuk Terbakar

921

Probolinggo (wartabromo.com) – Rumah juragan kerupuk di Kabupaten Probolinggo ludes terbakar, Minggu 13 Desember 2020. Keringkan kayu di tungku diduga jadi pemicunya.

Rumah milik Jefri (31), di Desa Satreyan, Kecamatan Maron tersebut terjadi sekitar pukul 09.30 WIB.

Informasi yang dihimpun, saat itu, Jefri tengah mengeringkan sejumlah kayu bakar yang basah terkena hujan semalam. Kayu-kayu bakar itu ditumpuk di atas tungku api yang membara.

Rencananya, kayu bakar itu akan digunakannya untuk menggoreng kerupuk di dapurnya. Sembari menunggu kayu bakar itu kering, Jefri pergi ke depan rumahnya. Tak lama, asap tebal terlihat di atap dapurnya. Panik, pengusaha kerupuk itu lantas segera berlari ke dapurnya.

Baca Juga :   Disperindag Probolinggo Sebut Harga Minyak Goreng Masih Murah

Namun, api telah berkobar. Dalam hitungan detik, api membesar dan meludeskan dapur rumahnya. Warga yang berada di sekitar lokasi bahu-membahu, mencoba memadamkan kobaran api.

Sayang, si jago merah justru makin menjadi-jadi. Api malah merembet hingga melalap seluruh rumah.

Ketika api berkobar, pemadam kebakaran (damkar) tiba. Dibantu warga dan petugas, api berhasil ditaklukkan dalam waktu sekitar 30 menit. Sayang parabotan dan seluruh isi rumah tak bisa diselamatkan.

“Api itu cepat membakar dapur dan isi rumah. Warga kelimpungan cari air untuk padamkan api,” ungkap Mahmud, salah seorang warga.

Sementara, Kasi Damkar Dinas Satpol PP Kabupaten Probolinggo, Su’ud menjelaskan, tim damkar tiba di lokasi ketika api tengah menggila di atap rumah. Tanpa basa-basi, petugas segera menarik selang, segera memadamkan api, dibantu warga, petugas kepolisan, serta TNI.

Baca Juga :   Infeksi Covid-19 Wawali Kota Probolinggo Terdeteksi Dari Demam

Disinyalir, kebakaran itu berasal dari kayu bakar yang dikeringkan di atas tungku api. Sehingga, kayu ikut terbakar dan menjalar ke atap dapur.

“Beruntung saja tidak memakan korban dalam kejadian itu,” katanya.

Karena sejumlah parabotan rumah banyak dilalap api. Lanjut Suud, kerugian pengusaha kerupuk itu ditaksir mencapai sekitar Rp100 juta.

“Rumahnya ludes, begitu pula parabotan dan seluruh alat usaha krupuk di rumah itu. Hangus semua. Beruntung lagi api tak sampai menjalar ke rumah warga lain,” tutur Suud. (cho/ono)