Pertama Kali, Pasuruan Jadi “Kota Mati” saat Malam Tahun Baru

3145

 

Pasuruan (WartaBromo.com) – Suasana malam tahun baru di Kota Pasuruan kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kawasan Alun-Alun Kota Pasuruan yang biasanya penuh keriuhan, sekarang terasa sepi.

Pantauan WartaBromo pada Kamis (31/12/2020) pukul 22.00, sejumlah jalan seperti arah menuju GOR Untung Suropati, jalan ke arah Pemkot Pasuruan, dan jalan menuju Alun-Alun Kota Pasuruan ditutup total.

Pedagang kaki lima yang biasa mangkal di kawasan alun-alun sudah tidak terlihat. Komplek pertokoan sekitar juga sudah tutup. Hanya tampak beberapa jemaah Masjid Agung Al Anwar berlalu lalang dengan berjalan kaki.

Salah satu warga yang ditemui WartaBromo, Bagong (28) mengaku, suasana di kawasan Alun-Alun Kota Pasuruan sama sekali berbeda dengan tahun sebelumnya.

Baca Juga :   Siswa SD Bangilan 'Serbu' Pedagang Jajanan ke Pet Ledeng

“Biasanya kan ramai. Ada konvoi-konvoi, petasan, warung-warung ramai,” katanya kepada WartaBromo.

Pada sekitar pukul 20.30 tadi petugas gabungan dari polisi, TNI, dan Pol PP telah berkeliling memantau warung, kafe, rumah makan di Kota Pasuruan dan meminta untuk segera menghentikan aktivitas.

Wali Kota Pasuruan, Raharto Teno Prasetyo mengatakan, suasana malam tahun baru di masa pandemi Covid-19 di Kota Pasuruan berjalan kondusif.

“Jalan poros Kota Pasuruan sudah mengalami penurunan pengguna jalan. Dan dipastikan kosong semua,” kata Teno.

Seperti diketahui, ada sembilan titik krusial di Kota Pasuruan yang malam ini ditutup total. Kesembilan titik itu di antaranya, simpang 4 niaga raya; simpang 4 apotek balaikota.

Baca Juga :   Tahun Ini Pemkot Bakal Realisasikan Payung "Madinah" Alun-Alun

Kemudian simpang 3 sultan agung barat; simpang 3 sultan agung timur; simpang 4 RSUD Dr. R. Soedarsono; simpang 4 Kebonagung; simpang 3 slagah; simpang 3 PLN lama; terakhir simpang 3 sumatra.

Sembilan titik itu mulai dibatasi sejak pukul 19.00 WIB dan setelah itu tidak ada warga yang boleh masuk, kecuali warga yang sakit, warga yang mau melahirkan, dan warga yang ber-KTP sekitar lokasi. (tof/asd)