SMA-SMK Mulai Belajar Tatap Muka Besok, Kecuali Empat Kecamatan Ini

49197

 

Pasuruan (WartaBromo.com) – Dinas Pendidikan Provinsi Jatim di Pasuruan memutuskan untuk mulai menerapkan pembelajaran tatap muka di tengah meningkatnya kasus Covid-19 di tingkat provinsi.

Hal itu disampaikan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur (Jatim) di Pasuruan Indah Yudiani saat dikonfirmasi WartaBromo, Minggu (3/1/2021) siang.

Indah, sapaannya mengatakan, keputusan untuk menerapkan pembelajaran tatap muka didasarkan hasil pertemuan bersama Satgas Percepatan Penangan Covid-19 dan Pemkab setempat.

“Kemarin kami sudah koordinasi dengan pak Bupati. Juga sudah webinar dengan gugus covid-19, telah diizinkan bagi pelajar SMA-SMK untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka,” kata Indah, Minggu (3/1/2021).

Selain izin dari pemkab, pihaknya juga berpedoman pada SKB 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19.

Baca Juga :   Pemkab Pasuruan ‘Relakan’ Dua Pejabat Diknas Dijebloskan Penjara

Sekolah di seluruh kecamatan diperkenankan menggelar pembelajaran tatap muka, kecuali 4 kecamatan. Di antaranya, Gempol, Beji, Bangil dan Pandaan.

“Karena di 4 kecamatan tersebut, angka penyebarannya di atas 100. Kemarin direkomendasi Kadinkes, yang intinya kami diminta untuk tetap berhati-hati,” jelasnya.

Lebih rinci, Indah menjelaskan, pembelajaran tatap muka tetap dibatasi sesuai kondisi penyebaran covid di kecamatan masing-masing. Bagi sekolah yang berada di zona oranye, kuota siswa sebanyak 25 persen. Sedangkan untuk zona kuning dan hijau 50 persen.

Guna menggelar pembelajaran tatap muka, kata Indah, sekolah diharuskan menyiapkan sarana pendukung yang sudah ditetapkan. Total 16 item yang harus dipenuhi oleh sekolah.

“Kepala sekolah sudah kami beri surat edaran terkait syarat yang harus dipenuhi sebelum menggelar pembelajaran tatap muka. Semisal, tempat cuci tangan, izin dari orang tua, tempat isolasi mandiri, dan lain-lain,” imbuhnya.

Baca Juga :   Ancam Mati Wartawan-LSM, Ini Penjelasan Hasbullah

Di samping itu, tiap sekolah diwajibkan sudah bekerja sama dengan puskesmas dan dinas kesehatan sebagai antisipasi kondisi kesehatan siswa. “Ketika ada masalah, anak-anak nanti dijemput paramedis dari puskesmas,” pungkasnya. (oel/asd)