Terkait Gerbang Tol Tongas, DPRD Jatim Akan Panggil Pengelola Tol Paspro

3820

Lumbang (wartabromo.com) – Pimpinan Komisi B DPRD Jawa Timur desak pengelola tol Paspro memperhatikan pintu gerbang Tongas. Desakan dilakukan agar arus perekonomian di kawasan Lumbang, Kabupaten Probolinggo bergairah.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Jawa Timur, Mahdi mengatakan, dirinya beberapa waktu lalu bertemu pelaku usaha di kawasan Lumbang. Seperti jasa usaha Madakaripura, penginapan, bahkan pengusaha durian. Pelaku usaha itu, berkeluh kesah terkait pintu gerbang Tongas yang tak dapat dilewati kendaraan besar.

“Mereka meminta agar exit tol tongas dibuka untuk kendaraan wisata. Karena tak dapat dilewati bus pengangkut wisatawan, hanya kendaraan kecil. Dari aspirasi itu, makanya kami akan memanggil pengelola tol Paspro, terkait dengan permasalahan ini,” kata Mahdi.

Baca Juga :   Penyidik KPK Bongkar Sampah, Diduga Cari Dokumen yang Dibuang

Aspirasi dari penyedia jasa itu, kata Mahdi, patut ditindaklanjuti agar perekonomian warga bergairah kembali. Dikatakannya, sebelum adanya tol Paspro, kawasan itu sudah terbiasa dilewati bus pariwisata.

“Rasanya tidak adil jika bus pariwisata ini, hanya menuju dan pulang dari Bromo lewat saja. Di mana bus pariwisata turun atau naik dari exit tol Muneng atau Probolinggo barat,” sebut politisi PPP tersebut.

Tidak adanya bus pariwisata yang keluar masuk di exit Tongas ditegaskan berdampak buruk. Pelaku usaha jasa di kawasan Lumbang sepi pengunjung. Begitu juga untuk kunjungan wisata air terjun Madakaripura. Padahal kawasan itu, merupakan penyangga Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo.

“Pasti berdampak, karena kondisi itu dalam waktu dekat semua pihak, termasuk pengelola tol akan kami panggil. Harus ada solusi terhadap problem ini,” terang legislator asal Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo itu.

Baca Juga :   Kepala Daerah hingga Wakil Rakyat Dilarang Kunker ke Luar Negeri

Sebagaimana diwartakan sebelumnya, sejumlah pelaku wisata dan UMKM meminta pengelola tol Paspro untuk meninggikan gerbang Tongas. Hal tersebut dimaksudkan agar kendaraan besar, seperti bus wisatawan dapat keluar masuk. Dengan tinggi 2,1 meter, exit tol itu anya dapat dilewati oleh kendaraan kecil, semisal sedan dan minibus.

Sejak adanya Tol Paspro, bus besar bermuatan wisatawan tidak lagi lewat jalur Tongas-Sukapura. Bis yang bermuatan wisatawan Bromo lebih memilih lewat di pintu gerbang tol Probolinggo Barat di Desa Muneng, Kecamatan Sumberasih. Bukan di pintu gerbang tol Tongas di Desa Wringin Anom, Kecamatan Tongas.

Padahal jalan pada jalur ini, sudah lebih lebar dan bagus dibanding sebelumyaz setelah direhabilitasi melalui program PRIM. (saw/ono)