Bupati Pasuruan Resmikan TPA Baru Senilai Rp 15,1 Miliar

1251

 

Sukorejo (WartaBromo.com) – Bupati Pasuruan HM. Irsyad Yusuf meresmikan TPA Wonokerto baru, Rabu (24/2/2021) siang. Dengan adanya TPA baru ini diharapkan persoalan sampah bisa dikelola dengan baik.

TPS Wonokerto dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 4 hektar yang menempati 3 desa. Yakni Desa Wonokerto, Kecamatan Sukorejo, Desa Oro-oro Ombo Kulon dan Oro-oro Ombo Wetan, Kecamatan Rembang. TPA ini diresmikan bersamaan dengan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional tahun 2021.

Bupati menjelaskan pembangunan TPA yang menelan anggaran Rp 15,1 miliar ini bertujuan untuk menangani permasalahan sampah di Kabupaten Pasuruan. Sebab, TPA lama di Kenep, Kecamatan Beji sudah melebihi kapasitas.

“Dengan adanya TPA baru ini, kami harapkan bisa mengatasi persoalan sampah di Kabupaten Pasuruan. Kami pesan DLH untuk mengelolanya dengan baik. Karena kalau sampah dikelola dengan baik bisa memberikan manfaat kepada masyarakat,” kata Bupati dalam sambutannya.

Baca Juga :   Tanpa Rombongan Patwal, Bupati Irsyad Lakukan Sidak ke Dinsos

Gus Irsyad, sapaanya, menambahkan, ke depan berencana bakal menambah lagi TPA baru. Pihaknya bakal menambah 1 TPA di wilayah timur, dan 1 di wilayah barat.

“Rencananya nanti 1 TPA di wilayah timur, dan 1 lagi di wilayah barat, ini di luar TPA yang sudah ada. Terutama nanti di wilayah timur,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Irsyad juga memberikan bantuan motor pengangkut sampah untuk 20 desa. Bantuan dari pemkab ini untuk menunjang visi-misinya, yakni Satu Desa Satu Bank Sampah (SDSB).

“Dengan begitu, masyarakat bisa merasakan manfaat ekonomi dari sampah,” tandasnya.

Sebelumnya, Kepala DLH Heru Ferianto mengungkapkan selain untuk menambah kapasitas pembuangan sampah, pembangunan TPA Wonokerto bertujuan untuk mendorong  perekonomian masyarakat sekitar.

Baca Juga :   Golkar Disebut Akan Susul Nasdem dan PPP Dukung Gus Irsyad-Gus Mujib

“DLH akan memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang cara memilah sampah yang rumah tangga agar bisa menjadi barang bernilai ekonomis,” kata Heru. (oel/asd)